Kupang (Antara NTT) - Misa malam Natal 2016 di sejumlah gereja di Nusa Tenggara Timur berlangsung khidmat, aman, dan lancar meskipun di sejumlah tempat diguyur hujan lebat.
"Aman dan lancarnya misa peringatan kelahiran kembali Yesus Kristus itu terjadi berkat tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya toleransi antarumat beragama," kata Ketua Panitia Natal Stasi St Fransiskus Xaverius Naimata, Penfui Kupang, Frans Hudin di Kupang, Sabtu.
Bukan cuma itu, menurut Ketua Kelompok Umat Basis Yakobus Rasul itu suasana dan situasi itu tercipta juga berkat kesigapan pemuda lintas agama dan aparat keamanan dalam mengamankan jalannya upacara malam Natal.
"Bukan cuma bicara, perayaan malam Natal di Stasi ini yang dipimpin RD Jonas Kamlasi Pr pada pukul 19.00 Wita hingga berakhir pada pukul 22.00 Wita tidak ada gangguan berarti seperti diisukan sebelumnya," kata dia.
Di tempat terpisah Ketua GP Ansor Nusa Tenggara Timur (NTT) Abdul Muis menyatakan sebanyak 200 personel Barisan Ansor Serba Guna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU) dan Gerakan Pemuda Ansor disiagakan untuk membantu aparat kepolisian untuk mengamankan perayaan Natal 25 Desember 2016.
"Ada 200 personel yang kami siagakan. Kami akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk pengamanannya," kata dia.
Personel Banser akan disebar di 22 kabupaten/kota di NTT untuk mengamankan ibadah Natal di sejumlah gereja.
"Kami masih koordinasikan, apakah pengamanan dalam gereja atau pengamanan tertutup di luar gereja," katanya.
Sementara Kepolisian Daerah (Polda) NTT menyiagakan sebanyak 3.000 personel untuk mengamankan perayaan Natal di daerah tersebut.
Mereka akan ditempatkan di sejumlah gereja dan pos pengamanan di seluruh wilayah NTT. "Ada 3.000 personel untuk antisipasi gangguan kamtibmas saat Natal," kata Kapolda NTT Brigjen Pol E Widyo Sunaryo.
Personel kepolisian akan dibantu 424 anggota TNI, Banser, dan masyarakat untuk menjaga keamanan agar Natal berjalan aman dan damai.
Sedangkan untuk pengamanan malam tahun baru jumlah personel akan ditambah sehingga total berjumlah 3.250 orang.
"Aman dan lancarnya misa peringatan kelahiran kembali Yesus Kristus itu terjadi berkat tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya toleransi antarumat beragama," kata Ketua Panitia Natal Stasi St Fransiskus Xaverius Naimata, Penfui Kupang, Frans Hudin di Kupang, Sabtu.
Bukan cuma itu, menurut Ketua Kelompok Umat Basis Yakobus Rasul itu suasana dan situasi itu tercipta juga berkat kesigapan pemuda lintas agama dan aparat keamanan dalam mengamankan jalannya upacara malam Natal.
"Bukan cuma bicara, perayaan malam Natal di Stasi ini yang dipimpin RD Jonas Kamlasi Pr pada pukul 19.00 Wita hingga berakhir pada pukul 22.00 Wita tidak ada gangguan berarti seperti diisukan sebelumnya," kata dia.
Di tempat terpisah Ketua GP Ansor Nusa Tenggara Timur (NTT) Abdul Muis menyatakan sebanyak 200 personel Barisan Ansor Serba Guna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU) dan Gerakan Pemuda Ansor disiagakan untuk membantu aparat kepolisian untuk mengamankan perayaan Natal 25 Desember 2016.
"Ada 200 personel yang kami siagakan. Kami akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk pengamanannya," kata dia.
Personel Banser akan disebar di 22 kabupaten/kota di NTT untuk mengamankan ibadah Natal di sejumlah gereja.
"Kami masih koordinasikan, apakah pengamanan dalam gereja atau pengamanan tertutup di luar gereja," katanya.
Sementara Kepolisian Daerah (Polda) NTT menyiagakan sebanyak 3.000 personel untuk mengamankan perayaan Natal di daerah tersebut.
Mereka akan ditempatkan di sejumlah gereja dan pos pengamanan di seluruh wilayah NTT. "Ada 3.000 personel untuk antisipasi gangguan kamtibmas saat Natal," kata Kapolda NTT Brigjen Pol E Widyo Sunaryo.
Personel kepolisian akan dibantu 424 anggota TNI, Banser, dan masyarakat untuk menjaga keamanan agar Natal berjalan aman dan damai.
Sedangkan untuk pengamanan malam tahun baru jumlah personel akan ditambah sehingga total berjumlah 3.250 orang.