Ankara (ANTARA) - Kelompok Houthi Yaman pada Selasa (31/10) mengatakan telah menembakkan sejumlah besar drone dan rudal ke Israel untuk membalas serangan Israel terhadap Jalur Gaza.
"Pasukan bersenjata kami meluncurkan sejumlah besar rudal balistik dan rudal jelajah serta drone ke sejumlah target pihak musuh Israel," kata Yahya Saree, juru bicara kelompok Houthi Yaman.
Kelompok itu bersumpah akan menggencarkan serangannya kepada Israel jika mereka terus memerangi Gaza.
Pada Selasa pagi, militer Israel mengatakan bahwa sistem pertahanan udara mereka mencegat rudal darat-ke-darat yang berasal dari daerah Laut Merah.
Menurut militer Israel, pesawat tempur mereka menembak jatuh "target musuh", yang diyakini berupa drone, di Laut Merah.
Tentara Israel memperluas serangan udara dan darat mereka di Jalur Gaza, yang terus dibombardir setelah kelompok Hamas Palestina meluncurkan serangan mendadak pada 7 Oktober.
Hingga kini lebih dari 10.000 orang, termasuk 8.525 warga Palestina dan 1.538 orang Israel, tewas dalam konflik Palestina-Israel.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak banyaknya seruan gencatan senjata dalam konflik tersebut. Menurut dia, gencatan senjata sama dengan “menyerah” kepada Hamas.
Blokade Israel di Jalur Gaza juga memutus akses pasokan listrik, bahan bakar dan air di wilayah itu.
Berkurangnya pendistribusian bantuan tidak dapat memenuhi kebutuhan lebih dari dua juta warga di Gaza.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Biden seruhkan pembebasan tawanan oleh kelompok palestina Hamas
Baca juga: Artikel - Iran dalam pusaran konflik Palestina-Israel
"Pasukan bersenjata kami meluncurkan sejumlah besar rudal balistik dan rudal jelajah serta drone ke sejumlah target pihak musuh Israel," kata Yahya Saree, juru bicara kelompok Houthi Yaman.
Kelompok itu bersumpah akan menggencarkan serangannya kepada Israel jika mereka terus memerangi Gaza.
Pada Selasa pagi, militer Israel mengatakan bahwa sistem pertahanan udara mereka mencegat rudal darat-ke-darat yang berasal dari daerah Laut Merah.
Menurut militer Israel, pesawat tempur mereka menembak jatuh "target musuh", yang diyakini berupa drone, di Laut Merah.
Tentara Israel memperluas serangan udara dan darat mereka di Jalur Gaza, yang terus dibombardir setelah kelompok Hamas Palestina meluncurkan serangan mendadak pada 7 Oktober.
Hingga kini lebih dari 10.000 orang, termasuk 8.525 warga Palestina dan 1.538 orang Israel, tewas dalam konflik Palestina-Israel.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak banyaknya seruan gencatan senjata dalam konflik tersebut. Menurut dia, gencatan senjata sama dengan “menyerah” kepada Hamas.
Blokade Israel di Jalur Gaza juga memutus akses pasokan listrik, bahan bakar dan air di wilayah itu.
Berkurangnya pendistribusian bantuan tidak dapat memenuhi kebutuhan lebih dari dua juta warga di Gaza.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Biden seruhkan pembebasan tawanan oleh kelompok palestina Hamas
Baca juga: Artikel - Iran dalam pusaran konflik Palestina-Israel