Jakarta (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengingatkan warga yang beraktivitas di luar rumah untuk selalu mewaspadai penularan COVID-19.
Selain itu, Ani melaporkan bahwa kasus kematian COVID-19 hingga 26 Desember 2023 sebanyak 16 kasus. Angka itu mengalami kenaikan dibandingkan data awal Desember 2023 yakni sebanyak 3 kasus.
"Sampai saat ini yang meninggal 16 orang. Case fatality rate (risiko kematian/ CFR) 0,8 persen," kata Ani.
Menghadapi situasi tersebut, Ani memastikan ketersediaan tempat tidur rumah sakit sudah memadai. Seluruh RSUD di Jakarta juga siap siaga menangani pasien COVID-19 hingga kondisi pasien membaik di ruangan isolasi khusus.
Dinkes DKI Jakarta menyebut peralihan musim atau pancaroba menjadi salah satu penyebab naiknya angka kasus COVID-19 selain dua faktor lainnya yang juga menjadi pendorong kasus tersebut terus meningkat.
Lalu, faktor kedua terkait imunitas tubuh manusia. Antibodi COVID-19 mulai menurun enam bulan sesudah vaksinasi COVID-19.
Faktor ketiga, adanya mutasi virus atau varian baru. Namun meski virus bermutasi sehingga lebih cepat menular tetapi gejala yang muncul seharusnya tidak lebih berat.
Adapun fokus pemerintahan, yakni melindungi kelompok rentan dengan cara melengkapi vaksinasi dan melakukan deteksi kesehatan.
Baca juga: Wali Kota Jakpus ingatkan protokol kesehatan saat Natal dan tahun baru
Baca juga: DKI minta waspada COVID-19 karena tren masih naik hingga Januari 2024
Baca juga: Peringati Hari Ibu, Heru: ASN perempuan ikut majukan Jakarta
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DKI ingatkan warga yang beraktivitas di luar rumah waspada COVID-19
"Jadi siklus sekarang sedang naik mungkin karena musim, pancaroba dan lain-lain, tapi tidak perlu takut beraktivitas, yang penting tetap waspada saja," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ani Ruspitawati saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis, (28/12/2023).
Ani menyebut, secara keseluruhan kasus aktif COVID-19 di Jakarta sebanyak 517 orang. Tren penyebaran kasus COVID-19 ini akan terus mengalami kenaikan hingga pertengahan Januari 2024.
Dari 517 kasus aktif tersebut, sekitar 300 kasus menjalani isolasi mandiri (isoman) sementara sisanya menjalani perawatan di rumah sakit.
"Lebih banyak isoman, karena tidak terlalu berat gejalanya, kebanyakan ringan. Kita harapkan tren ini di pertengahan Januari turun lagi," ucap Ani.
Selain itu, Ani melaporkan bahwa kasus kematian COVID-19 hingga 26 Desember 2023 sebanyak 16 kasus. Angka itu mengalami kenaikan dibandingkan data awal Desember 2023 yakni sebanyak 3 kasus.
"Sampai saat ini yang meninggal 16 orang. Case fatality rate (risiko kematian/ CFR) 0,8 persen," kata Ani.
Menghadapi situasi tersebut, Ani memastikan ketersediaan tempat tidur rumah sakit sudah memadai. Seluruh RSUD di Jakarta juga siap siaga menangani pasien COVID-19 hingga kondisi pasien membaik di ruangan isolasi khusus.
Dinkes DKI Jakarta menyebut peralihan musim atau pancaroba menjadi salah satu penyebab naiknya angka kasus COVID-19 selain dua faktor lainnya yang juga menjadi pendorong kasus tersebut terus meningkat.
Lalu, faktor kedua terkait imunitas tubuh manusia. Antibodi COVID-19 mulai menurun enam bulan sesudah vaksinasi COVID-19.
Faktor ketiga, adanya mutasi virus atau varian baru. Namun meski virus bermutasi sehingga lebih cepat menular tetapi gejala yang muncul seharusnya tidak lebih berat.
Adapun fokus pemerintahan, yakni melindungi kelompok rentan dengan cara melengkapi vaksinasi dan melakukan deteksi kesehatan.
Baca juga: Wali Kota Jakpus ingatkan protokol kesehatan saat Natal dan tahun baru
Baca juga: DKI minta waspada COVID-19 karena tren masih naik hingga Januari 2024
Baca juga: Peringati Hari Ibu, Heru: ASN perempuan ikut majukan Jakarta
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DKI ingatkan warga yang beraktivitas di luar rumah waspada COVID-19