Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan ada bibit siklon tropis 93S yang terdapat di Teluk Carpentaria atau Australia Bagian Utara tetapi tidak memberikan dampak bagi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Ada bibit siklon tropis 93S di Teluk Carpentaria atau Australia Bagian Utara tapi tidak memberikan dampak terhadap kondisi cuaca di NTT," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Sti Nenotek di Kupang, Jumat, (16/2/2024).

Karena tidak memberikan dampak terhadap kondisi cuaca di NTT, Sti meminta masyarakat tidak perlu panik dan menghindari informasi palsu terkait adanya bibit siklon yang berdampak pada peningkatan curah hujan di NTT.

Ia menyebut hujan sedang yang disertai petir dan angin kencang di NTT terjadi saat ini karena sebagian besar wilayah di provinsi kepulauan itu telah memasuki periode puncak musim hujan.

Selain itu, hal yang mempengaruhi potensi hujan ini karena aktifnya gelombang rosby dan kelembapan yang cukup basah di tiap lapisan atmosfer.

"Informasi resmi terkait cuaca hanya dikeluarkan oleh BMKG, sehingga kita harapkan masyarakat tidak termakan hoaks atau informasi bohong yang membuat panik," ucapnya.

Dalam periode puncak musim hujan ini, Sti tetap mengingatkan warga untuk mewaspadai potensi bencana seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.


Secara khusus ia mengimbau warga yang membangun rumah di daerah terjal atau tebing untuk berhati-hati saat hujan terjadi cukup lama.

Hujan dengan durasi yang lama, kata Sti berpotensi menyebabkan banjir atau tanah longsor.

"Tetap waspada dan berhati-hati," katanya berpesan.

Baca juga: BMKG ingatkan warga dampak hujan deras di NTT
Baca juga: BMKG ingatkan bahaya gelombang tinggi mencapai 6 meter
Baca juga: BMKG ingatkan masyarakat waspada hujan

Pewarta : Fransiska Mariana Nuka
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024