Kupang (ANTARA News NTT) - Dua unit sekolah dasar (SD) di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur diterjang puting beliung hingga seluruh bangunan rusak berat.
"Kondisi dua sekolah itu rata dengan tanah sehingga tidak bisa digunakan lagi sebagai tempat belajar bagi siswa," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kupang, Imanuel Buan ketika dihubungi Antara di Kupang, Minggu (3/2).
Dia mengatakan, hujan lebat disertai angin kencang yang melanda wilayah Kabupaten Kupang pada pekan lalu mengakibatkan SD Camplong II di Kecamatan Fatuleu dan SD Hauniki di Kecamatan Takari rontok diterjang puting beliung.
"Dua unit SD ini merupakan sekolah darurat beratap alang-alang serta berdinding pelepah gewang yang kondisinya sudah rapuh, namun masih digunakan sebagai tempat belajar mengajar bagi siswa," kata Imanuel.
Saat ini, masyarakat bersama aparat pemerintah desa setempat telah membangun sekolah darurat di sekitar bangunan sekolah yang rusak itu sehingga kegiatan belajar mengajar bagi para siswa tetap berlangsung.
Menurut dia, pemerintah daerah masih berupaya untuk mengalokasikan anggaran guna membantu membangun dua unit sekolah yang rusak akibat bencana angin puting beliung itu.
Baca juga: 200 Siswa SD Terima Bantuan Perlengkapan Sekolah
Baca juga: Aktifitas di SD Tuakau Kembali Normal
"Kondisi dua sekolah itu rata dengan tanah sehingga tidak bisa digunakan lagi sebagai tempat belajar bagi siswa," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kupang, Imanuel Buan ketika dihubungi Antara di Kupang, Minggu (3/2).
Dia mengatakan, hujan lebat disertai angin kencang yang melanda wilayah Kabupaten Kupang pada pekan lalu mengakibatkan SD Camplong II di Kecamatan Fatuleu dan SD Hauniki di Kecamatan Takari rontok diterjang puting beliung.
"Dua unit SD ini merupakan sekolah darurat beratap alang-alang serta berdinding pelepah gewang yang kondisinya sudah rapuh, namun masih digunakan sebagai tempat belajar mengajar bagi siswa," kata Imanuel.
Saat ini, masyarakat bersama aparat pemerintah desa setempat telah membangun sekolah darurat di sekitar bangunan sekolah yang rusak itu sehingga kegiatan belajar mengajar bagi para siswa tetap berlangsung.
Menurut dia, pemerintah daerah masih berupaya untuk mengalokasikan anggaran guna membantu membangun dua unit sekolah yang rusak akibat bencana angin puting beliung itu.
Baca juga: 200 Siswa SD Terima Bantuan Perlengkapan Sekolah
Baca juga: Aktifitas di SD Tuakau Kembali Normal