Labuan Bajo (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa berpotensi bergerak menguat menjelang keputusan kebijakan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).
IHSG dibuka melemah 21,23 poin atau 0,31 persen ke posisi 6.900,31. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 4,24 poin atau 0,48 persen ke posisi 880,59.
“IHSG berpeluang melanjutkan penguatan pada hari ini,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa, (11/6/2024).
Dari mancanegara, pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed akan dimulai pada hari ini Selasa (11/06) sampai Rabu (12/06) waktu AS, sehingga Chairman The Fed Jerome Powell akan mengumumkan kebijakan suku bunga pada Kamis(13/06) dini hari waktu Indonesia.
Sejauh ini, nada hawkish masih mendominasi pelaku pasar terhadap ekspektasi kebijakan moneter The Fed, yang mana diperkirakan kemungkinan besar suku bunga pada pertemuan pekan ini masih dipertahankan di level 5,25 sampai 5,50 persen.
Dari Eropa, terdapat rilis data tingkat pengangguran April 2024 di Inggris pada hari Selasa (11/06) ini, yang diperkirakan akan stabil di angka 4,3 persen, setelah sebelumnya naik dari 4,2 persen pada Februari 2024.
Kestabilan tingkat pengangguran di Inggris akan sedikit meredam kekhawatiran mengenai outlook ekonomi Inggris pada 2024, sedangkan dari sisi regional, pasar menantikan rilis data inflasi China Mei 2024 pada Rabu (12/06), yang diperkirakan tetap stabil di level 0,3 persen year on year (yoy).
Dari dalam negeri, pada hari ini Selasa (11/06) terdapat banyak emiten yang melaksanakan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), tercatat ada 23 emiten, di sisi lain, musim dividen juga masih berlanjut setidaknya ada 6 emiten yang tercatat mengalami periode cumulative date-nya.
Sementara itu, bursa saham AS Wall Street kompak mengakhiri perdagangan di zona hijau, indeks Dow Jones Industrial Average (DJI) naik 69,05 poin atau 0,18 persen menjadi 38.868,03, indek sS&P 500 (SPX) naik 13,79 poin atau 0,29 persen menuju 5.360,79, serta Nasdaq Composite (IXIC) bertambah 59,39 poin atau 0,35 persen ke posisi 17.192,52.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 118,19 poin atau 0,30 persen ke 39.156,39, indeks Hang Seng melemah 259,21 poin atau 1,41 persen ke 18.107,73, indeks Shanghai melemah 25,97 poin atau 0,85 persen ke 3.025,30, dan indeks Straits Times melemah 4,92 poin atau 0,15 persen ke 3.317,15.
Baca juga: IHSG diprediksi variatif di tengah 'wait and see' data naker AS
Baca juga: IHSG diprediksi mendatar seiring sentimen global
Baca juga: IHSG bergerak menguat di tengah pasar cermati rilis inflasi
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG berpotensi menguat jelang kebijakan suku bunga The Fed
IHSG dibuka melemah 21,23 poin atau 0,31 persen ke posisi 6.900,31. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 4,24 poin atau 0,48 persen ke posisi 880,59.
“IHSG berpeluang melanjutkan penguatan pada hari ini,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa, (11/6/2024).
Dari mancanegara, pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed akan dimulai pada hari ini Selasa (11/06) sampai Rabu (12/06) waktu AS, sehingga Chairman The Fed Jerome Powell akan mengumumkan kebijakan suku bunga pada Kamis(13/06) dini hari waktu Indonesia.
Sejauh ini, nada hawkish masih mendominasi pelaku pasar terhadap ekspektasi kebijakan moneter The Fed, yang mana diperkirakan kemungkinan besar suku bunga pada pertemuan pekan ini masih dipertahankan di level 5,25 sampai 5,50 persen.
Dari Eropa, terdapat rilis data tingkat pengangguran April 2024 di Inggris pada hari Selasa (11/06) ini, yang diperkirakan akan stabil di angka 4,3 persen, setelah sebelumnya naik dari 4,2 persen pada Februari 2024.
Kestabilan tingkat pengangguran di Inggris akan sedikit meredam kekhawatiran mengenai outlook ekonomi Inggris pada 2024, sedangkan dari sisi regional, pasar menantikan rilis data inflasi China Mei 2024 pada Rabu (12/06), yang diperkirakan tetap stabil di level 0,3 persen year on year (yoy).
Dari dalam negeri, pada hari ini Selasa (11/06) terdapat banyak emiten yang melaksanakan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), tercatat ada 23 emiten, di sisi lain, musim dividen juga masih berlanjut setidaknya ada 6 emiten yang tercatat mengalami periode cumulative date-nya.
Sementara itu, bursa saham AS Wall Street kompak mengakhiri perdagangan di zona hijau, indeks Dow Jones Industrial Average (DJI) naik 69,05 poin atau 0,18 persen menjadi 38.868,03, indek sS&P 500 (SPX) naik 13,79 poin atau 0,29 persen menuju 5.360,79, serta Nasdaq Composite (IXIC) bertambah 59,39 poin atau 0,35 persen ke posisi 17.192,52.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 118,19 poin atau 0,30 persen ke 39.156,39, indeks Hang Seng melemah 259,21 poin atau 1,41 persen ke 18.107,73, indeks Shanghai melemah 25,97 poin atau 0,85 persen ke 3.025,30, dan indeks Straits Times melemah 4,92 poin atau 0,15 persen ke 3.317,15.
Baca juga: IHSG diprediksi variatif di tengah 'wait and see' data naker AS
Baca juga: IHSG diprediksi mendatar seiring sentimen global
Baca juga: IHSG bergerak menguat di tengah pasar cermati rilis inflasi
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG berpotensi menguat jelang kebijakan suku bunga The Fed