Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Senin mengatakan pemerintahnya sedang berupaya meredakan ketegangan di wilayah di tengah serangan udara Israel yang meluas di Lebanon dan serangan roket balasan Hizbullah telah meningkatkan kemungkinan perang besar.
"Tim Saya terus berhubungan dengan mitra-mitra mereka, dan kami berupaya meredakan eskalasi dengan cara yang memungkinkan orang-orang kembali ke rumah mereka dengan aman,” kata Biden saat menjamu Presiden Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed al-Nahyan di Gedung Putih.
Otoritas kesehatan Lebanon mengatakan setidaknya 274 orang, termasuk 21 anak-anak tewas dan 1.024 lainnya terluka, dalam serangan Israel di seluruh wilayah Lebanon sejak Senin pagi. Ribuan warga sipil terpaksa meninggalkan rumah mereka demi keamanan.
"Serangan Israel adalah rencana yang bertujuan menghancurkan desa-desa dan kota-kota Lebanon serta menghapuskan semua ruang terbuka hijau,” kata Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden Biden sebut AS berupaya cegah perang Israel-Lebanon
"Tim Saya terus berhubungan dengan mitra-mitra mereka, dan kami berupaya meredakan eskalasi dengan cara yang memungkinkan orang-orang kembali ke rumah mereka dengan aman,” kata Biden saat menjamu Presiden Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed al-Nahyan di Gedung Putih.
Otoritas kesehatan Lebanon mengatakan setidaknya 274 orang, termasuk 21 anak-anak tewas dan 1.024 lainnya terluka, dalam serangan Israel di seluruh wilayah Lebanon sejak Senin pagi. Ribuan warga sipil terpaksa meninggalkan rumah mereka demi keamanan.
"Serangan Israel adalah rencana yang bertujuan menghancurkan desa-desa dan kota-kota Lebanon serta menghapuskan semua ruang terbuka hijau,” kata Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden Biden sebut AS berupaya cegah perang Israel-Lebanon