Labuan Bajo (ANTARA) - Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Abidin, meminta para peternak yang mendapatkan bantuan sapi pada tahun ini agar tidak menjual sapi bantuan yang mereka terima.
Diketahui populasi ternak sapi tahun 2023 di 12 kecamatan di Kabupaten Manggarai Barat sebanyak 20.151 ekor.
"Jangan baru terima langsung jual, berkembang dulu agar memberdayakan peternak," katanya saat ditemui di Labuan Bajo, Kamis, (26/9).
Abidin menjelaskan pada tahun ini terdapat sebanyak 18 kelompok ternak yang tersebar di enam kecamatan di Kabupaten Manggarai Barat yang mendapatkan bantuan ternak sapi oleh Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat.
"Yang sudah pembagian itu delapan kelompok ternak dengan total 68 ekor sapi, sisa yang lain nanti akan diberikan pihak ketiga sehingga total 157 ekor sapi tahun ini," katanya.
Ia menjelaskan bantuan ternak sapi yang diberikan kepada peternak telah diseleksi dengan baik sehingga dipastikan layak dan sehat untuk dipelihara.
Adanya bantuan tersebut, lanjut dia, diharapkan dapat meningkatkan populasi ternak di Kabupaten Manggarai Barat sekaligus meningkatkan perekonomian peternak dan memenuhi kebutuhan daging sapi di Kota Labuan Bajo sebagai kota pariwisata.
"Diharapkan ada peningkatan ekonomi peternak untuk biaya anak sekolah, bangun rumah, untuk biaya kesehatan dan lainnya," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Mabar gelar pelatihan sovenir dan handicraft bagi penjahit
Baca juga: Pemkab Mabar gelar pelatihan sovenir dan handicraft bagi penjahit
Setelah pemberian bantuan, lanjut dia, petugas dari pusat kesehatan hewan (puskeswan) di enam kecamatan tersebut akan melakukan pendampingan dan pengembangan bagi peternak.
Baca juga: DPPKB Mabar catat akseptor KB aktif 60 persen dari PUS
Baca juga: DPPKB Mabar catat akseptor KB aktif 60 persen dari PUS
Diketahui populasi ternak sapi tahun 2023 di 12 kecamatan di Kabupaten Manggarai Barat sebanyak 20.151 ekor.