Kupang (ANTARA) - Peneliti pertanian dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Nusa Tenggara Timur, Dr Ir Leta Rafael Levis mengatakan Indonesia bisa swasembada pangan dengan catatan pemerintahan Prabowo Subianto harus belajar dari sejarah masa keemasan pembangunan pertanian pada tahun 1980.

"Bisa swasembada pangan tapi dengan catatan pemerintahan Prabowo harus belajar sejarah keemasan pembangunan pertanian tahun 1980. Pada saat itu, hanya dalam waktu 4 tahun yakni tahun 1984 Indonesia mampu mencapai swasembada beras. Inilah era keemasan pembangunan pertanian di Indonesia," kata Leta Rafael Levis di Kupang, Selasa (22/10).

Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan tekad Pemerintahan Prabowo-Gibran untuk mewujudkan swasembada pangan paling lambat 4-5 tahun ke depan.

Presiden RI Prabowo Subianto meyakini Indonesia bisa mewujudkan swasembada pangan atau kemandirian dalam memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakatnya paling lambat 4—5 tahun ke depan.

"Saya yakin paling lambat 4—5 tahun, kita akan swasembada pangan, bahkan kita siap menjadi lumbung pangan dunia," kata Prabowo saat berpidato dalam Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI Periode 2024–2029 di Gedung Nusantara Komplek Parlemen Jakarta, Minggu (20/10).

Menurut Leta Rafael, kunci sukses swasembada pangan di era Presiden Soeharto adalah menjadikan penyuluh sebagai garda terdepan atau ujung tombak pembangunan pertanian.

Peranan dan kelembagaan penyuluhan benar-benar diperhatikan oleh pemerintah saat itu. Hasilnya pada tahun pada 1984 Indonesia berhasil mencapai swasembada beras.

"Luar biasa dalam waktu 4 tahun yakni tahun 1984 Indonesia mencapai swasembada beras. Inilah era keemasan pembangunan pertanian di Indonesia," kata Leta Rafael.

Karena sukses tersebut, pada tanggal 10 Oktober 1985 Presiden Soeharto diundang oleh FAO untuk memberikan kesaksian tentang best practices yang dilakukan oleh Indonesia pada sidang FAO di Roma. Kiat-kiat apa yang dilakukan oleh Indonesia sehingga dalam waktu 4 tahun bisa mencapai swasembada beras.

Bahkan saat itu Presiden Indonesia membawa bantuan beras untuk negara di Afrika sebanyak 100 ton.

Baca juga: Presiden Prabowo yakin swasembada pangan terwujud paling lambat dalam 4 tahun

"Jadi simpulnya adalah tekad Presiden Prabowo bisa terwujud asal tau sejarah pembangunan pertanian di Indonesia. Kalau pemerintah tidak belajar dari sejarah sukses pemerintah masa lalu, saya tidak yakin tekad tersebut berhasil," katanya.

Baca juga: Wamentan: Pentingnya dukungan keahlian Australia wujudkan swasembada pangan

Pewarta : Bernadus Tokan
Editor : Kornelis Aloysius Ileama Kaha
Copyright © ANTARA 2024