Jakarta (ANTARA) -
Analis mata uang Lukman Leong memperkirakan, rupiah melemah di tengah kekhawatiran investor terhadap kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa, (12/11) pagi, dibuka turun 62 poin atau 0,40 persen menjadi Rp15.752 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.690 per dolar AS.
"Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang masih melanjutkan penguatan oleh kekuatiran investor seputar kebijakan tarif Trump," kata Lukman saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.
Lukman menuturkan pengaruh kebijakan tarif Trump lebih ke global, terutama ke China yang mungkin akan terdampak tarif yang lebih agresif.
"Dampak lain adalah ke AS sendiri, yaitu kenaikan harga dan inflasi, sehingga tingkat suku bunga akan lebih tinggi," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, investor menantikan data penjualan ritel Indonesia siang ini.
Ia memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp15.650 per dolar AS sampai dengan Rp15.800 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah merosot jadi Rp15.833 per dolar AS
Baca juga: Rupiah diproyeksikan menguat terbatas
"Dampak lain adalah ke AS sendiri, yaitu kenaikan harga dan inflasi, sehingga tingkat suku bunga akan lebih tinggi," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, investor menantikan data penjualan ritel Indonesia siang ini.
Ia memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp15.650 per dolar AS sampai dengan Rp15.800 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah merosot jadi Rp15.833 per dolar AS
Baca juga: Rupiah diproyeksikan menguat terbatas