Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bibit siklon tropis 94S berpotensi memicu peningkatan hujan dan tinggi gelombang laut di kawasan Nusa Tenggara Timur dan Maluku bagian selatan.
Prakirawati BMKG Efa Septiani di Jakarta, Selasa, (10/12) mengatakan bahwa potensi peningkatan hujan dan tinggi gelombang laut tersebut perlu diwaspadai masyarakat setempat setidaknya dalam 24 jam ke depan.
Berdasarkan pengamatan tim meteorologi BMKG diketahui bahwa bibit siklon tropis 94S terpantau berada di Laut Timor, barat daya Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku. Kawasan ini sebelumnya telah dideteksi BMKG sebagai suspek area siklon tropis dalam dua hari terakhir.
Adapun pusat sirkulasi bibit siklon tropis 94S berada pada koordinat 10,2 derajat lintang selatan (LS) dan 129,9 derajat bujur timur (BT) dengan kecepatan angin maksimum 28 kilometer per jam (15 knot).
Menurut dia, bibit siklon tersebut diperkirakan berpotensi menjadi siklon tropis dalam 24-72 jam ke depan dalam kategori rendah. Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat agar mewaspadai dampak tidak langsung berupa peningkatan hujan dengan intensitas sedang dan tinggi yang dapat disertai angin kencang di Nusa Tenggara Timur dan Maluku bagian selatan.
Pelaku transportasi pelayaran kapal di Nusa Tenggara Timur-Maluku juga diminta untuk waspada dampak gelombang laut tinggi 1,25-2,5 meter yang dipicu oleh keberadaan siklon tropis 94S tersebut.
BMKG memetakan potensi peningkatan tinggi gelombang laut menyasar perairan selatan Kupang-Pulau Rote, Samudera Hindia selatan Kupang-Pulau Rote, dan Laut Arafuru bagian barat.
Baca juga: BMKG: Kota-kota besar waspadai hujan petir
Baca juga: BMKG bilang Siklon tropis sebabkan cuaca panas di Aceh
Baca juga: BMKG peringatkan masyarakat NTT waspada bibit siklon tropis 96S