Kupang (ANTARA) - Chief Steward On Duty KM Awu Nugroho Adi Yulianto mengatakan Kapal Motor (KM) Awu milik PT Pelni (Persero) telah menerapkan sistem keamanan pangan bagi para penumpang dengan menggunakan standar internasional.

"Perusahan telah memiliki sertifikat Hazard Analisyt Critical Control Point (HACCP) atau standar keamanan pangan bagi para penumpang. Jadi makanan yang disajikan di kapal benar-benar aman untuk penumpang," kata Nugroho Adi Yulianto di atas KM Awu dalam pelayaran Kupang-Kalahabi, Alor, Senin.

Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan adanya keluhan dari para penumpang soal makanan yang disajikan diatas kapal yang dinilai kurang.

Selain KM Awu, KM Dorolonda, KM Teluk dan KM Bukit Siguntang yang merupakan kapal milik PT Pelni ini juga telah mengantongi sertifikat  HACCP.

Menurut dia, sertifikat HACCP mengatur tentang keamanan  pangan mulai dari penerimaan, penyimpanan, penyiapan, pengelolan, pengemasan,  hingga penyajian.

"Suplai bahan baku pangan di KM Awu itu dari suplayer yang merupakan anak perusahaan PT Pelni.  Jika suplai bahan baku kualitas kurang baik misalnya rusak kita kembalikan untuk diganti," tandasnya.

Ia menegaskan, KM Awu juga menerapkan standar first in first out (Fifo) dan first expire first out (Fefo)
dalam pemakaian bahan baku pangan.

"Jadi kita pakai bahan yang masuk terlebih dahulu. Kita prioritaskan sehingga tidak rusak," ujarnya.

Standarisasi rasa itu juga diberlakukan untuk semua kapal Pelni. Ia menegaskan, makanan yang disajikan itu harus dikonsumsi paling lambat 2 jam setelah diambil.

"Makanan di Pelni memiliki standar sama seperti di restoran atau hotel," tandasnya.

Ia berharap masyarakat tidak perlu khawatir dengan kualitas dan gizi dari makanan yang disediakan KM Awu  karena sudah terjamin standar keamanan pangan.

 

Suasana dapur di atas KM Awu (ANTARA/Bernadus Tokan)

Menu makanan yang disajikan juga bervariatif, namun memiliki cita rasa yang sama. Misalnya, menu makanan hari senin terdiri dari nasi, ayam saus teriyaki, tumis labu siam buncis, rolade sapi, kerupuk kemasan, sambal kemasan, dan minuman kemasan 600 ml.

"Sebelumnya harga makan di KM Awu per orang Rp 55.000, kini sudah naik Rp 65.000/orang. Harga itu sudah masuk dalam harga tiket, jadi tidak ada pungutan di luar itu," ujarnya.

Ia menambahkan, saat mengambil makanan,  penumpang cukup menunjukkan tiket elektronik yang memiliki barcode.

Penumpang KM Awu, Stefen Hamap mengaku sangat tertarik dengan makanan yang disajikan KM Awu. Karena, memiliki menu yang cukup lengkap dan enak.

Baca juga: PELNI sediakan 200 tiket gratis ke Maumere jelang Nataru

Menurut dia, menu yang disajikan KM Awu saat ini sudah berbeda jauh dengan dahulu saat dirinya masih kuliah.

Baca juga: Pelni prediksi puncak arus mudik di Labuan Bajo H-5

"Jujur saya dulu itu tidak suka makan di kapal. Tapi sekarang suka, karena menu makannya sama seperti di restoran juga, dan lengkap," tandasnya.

Ia berharap, PT Pelni terus memperkuat pengawasan agar sajian menu makanan di KM Awu terus terjaga dengan baik.


Pewarta : Bernadus Tokan
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024