Jakarta (ANTARA) - Pakar ilmu politik Universitas Padjadjaran (Unpad) Caroline Paskarina mengatakan bahwa pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bila terwujud maka dapat membahas prioritas pemerintahan ke depan.

Selain itu, Caroline memandang bahwa isu-isu yang kerap kali diperbincangkan oleh publik perlu dibahas dalam pertemuan tersebut.

“Seperti isu peningkatan kesejahteraan rakyat, penanganan kemiskinan, pelayanan publik yang lebih merata kualitas dan aksesibilitas, pemberantasan korupsi, hingga penegakan hukum dan konstitusi,” kata Caroline saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Senin, (20/1).

Oleh sebab itu, dia mengatakan bahwa pertemuan antara Prabowo-Megawati bila jadi bertemu, dapat menjadi momentum yang baik untuk mendiskusikan arah masa depan politik kebangsaan.

Sementara itu, dia menilai “menu nasi goreng” yang paling pas untuk bangsa Indonesia dapat menjadi salah satu hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut.

Menurut dia, “menu nasi goreng” dalam konteks politik dan pertemuan Prabowo-Megawati merupakan wujud bagaimana kekuasaan harus dikelola secara bersama dengan melibatkan banyak pihak, sehingga keinginan masyarakat Indonesia dapat terakomodasi.

“Artinya, politik nasi goreng tidak hanya diinterpretasikan sebagai kedekatan hubungan personal antara Prabowo dan Megawati,” ujarnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani di Jakarta, Rabu (15/1), berharap pertemuan Prabowo-Megawati dapat terlaksana pada Januari ini.

Kemudian, Ketua DPP PDIP Said Abdullah dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (16/1), mengatakan Prabowo dan Megawati segera bertemu sebelum Kongres PDIP dilaksanakan pada April 2025.

Baca juga: Rekonsiliasi Mega-Prabowo dalam balutan "luka politik" 2014

Baca juga: PDIP: Faktor Bung Karno akan mempertemukan Megawati-Prabowo


Pewarta : Rio Feisal
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025