Labuan Bajo (ANTARA) - Tim tanggap darurat melakukan evakuasi seorang nelayan yang tenggelam saat melaut menggunakan perahu ketinting di perairan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Kejadian sekitar pukul 15.00 Wita dan tidak ada korban jiwa," kata Kepala KSOP Kelas II Labuan Bajo Stephanus Risdiyanto dihubungi di Labuan Bajo, Kamis, (30/1).
Ia mengatakan nelayan bernama Haji Ambo Sadike yang berasal dari Kampung Gorontalo, Labuan Bajo tenggelam karena cuaca ekstrem saat melaut di perairan laut di belakang Hotel Luwansa, Labuan Bajo.
Setelah menerima laporan, tim tanggap darurat langsung menuju lokasi dan mengevakuasi korban ke Labuan Bajo. Personel tim tanggap darurat terdiri atas pihak KSOP Labuan Bajo, Basarnas, Lanal Labuan Bajo, Polairud Polres Manggarai Barat, Korpolairud Baharkam Polri, dan Ditpolairud Polda NTT.
Korban yang telah berusia lanjut, kata dia, ditemukan dalam keadaan terapung di lokasi kejadian.
"Selanjutnya perahu ketinting ditarik ke Pantai Pede agar tidak mengganggu alur dan korban selamat diperiksa di Kantor Loka Kekarantinaan (LKK) Labuan Bajo dan dalam kondisi sehat," katanya.
Stephanus mengimbau nelayan dan pelaku pariwisata di Labuan Bajo agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem di perairan laut Labuan Bajo.
"Sudah ada peringatan dari BMKG dan NtM (Notice to Mariners) dari KSOP sehingga masyarakat diminta untuk berhati-hati kalau melaut dan tetap perhatikan cuaca dan gelombang tinggi serta angin kencang terutama saat menjelang hujan," katanya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga Kabupaten Manggarai Barat mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang diprakirakan terjadi selama enam hari, yakni pada 29 Januari hingga 3 Februari 2025.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk mengantisipasi dampak yang dapat ditimbulkan dari cuaca ekstrem tersebut, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, rusaknya bangunan dan fasilitas umum lainnya," kata Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Maria Seran.
Ia menambahkan imbauan itu dikeluarkan mengacu pada siaran pers yang dikeluarkan Stasiun Meteorologi Eltari Kupang nomor: e.B/ME.02.04/004/KKOEI/2025 pada 28 Januari 2025 terkait potensi cuaca ekstrem di wilayah NTT.
"Cuaca ekstrem berupa hujan ringan hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di Kecamatan Komodo, Boleng, Mbeliling, Sano Nggoang, Macang Pacar, Pacar, Welak, Lembor, Lembor Selatan, Kuwus Barat, Kuwus, dan Ndoso," katanya.
Baca juga: BMKG prediksi cuaca ekstrem di NTT berlangsung hingga awal Februari
Baca juga: BMKG imbau warga Mabar waspadai potensi cuaca ekstrem
Sehubungan dengan potensi cuaca ekstrem itu, kata dia, nelayan, pelaku wisata, serta pengguna transportasi laut di perairan sekitar Manggarai Barat, diminta berhati-hati ketika akan terjadi hujan dan angin kencang yang dapat meningkatkan tinggi gelombang dan arus permukaan secara signifikan dari yang sudah diprakirakan.