Kupang (ANTARA) - Aparat Kepolisian Resor Alor, Nusa Tenggara Timur, masih menyelidiki penyebab dari terbakarnya toko sembako di Kota Kalabahi, Kabupaten Alor yang menyebabkan tiga orang meninggal dunia.

“Tiga orang meninggal dunia di TKP dan kami masih dalami dan memantau penyebab terbakarnya toko itu,” kata Kapolres Alor AKBP Supriadi Rahman saat dihubungi dari Kupang, NTT, Jumat.

Dia mengatakan hal ini berkaitan dengan perkembangan terbakarnya salah satu toko di daerah tersebut pada Kamis (6/3) sore yang menyebabkan seorang ibu hamil dan dua orang balita meninggal dunia akibat ikut terbakar.

Dia menyatakan bahwa seluruh bagian toko sembako dan isinya hangus terbakar dan satu unit rumah milik Melki Beri yang berdempetan dengan toko tersebut hangus terbakar.

Proses pemadaman dilakukan petugas pemadam kebakaran dan dibantu oleh anggota Kodim 1622/Alor, aparat kepolisian dan masyarakat, sehingga kebakaran tersebut tidak meluas ke rumah yang lain.

Usai dipadamkan aparat keamanan langsung melakukan sterilisasi di sekitar toko sembako dan rumah yang terbakar untuk menghindari jatuhnya korban jiwa lagi.

Saat ini toko sembako beserta satu rumah yang terbakar hanya tersisa puing-puing dampak dari kebakaran tersebut.

“Kami belum bisa pastikan penyebab kebakaran Toko Sembako milik Istiar Harun dan rumah milik Melki Beri,” ujar dia.

Namun dari hasil keterangan yang didapat di lapangan, sumber api berasal dari korsleting listrik yang bersumber dari toko sembako milik Istiar Harun.

Lebih lanjut, kata dia, api dengan cepat membakar toko sembako tersebut karena sejumlah barang jualan dipenuhi dengan barang plastik yang mudah terbakar.

“Saat ini kami sudah pasang juga garis polisi. Sementara korban sudah dibawa ke RSUD untuk keperluan penyelidikan,” ujar dia.


Pewarta : Kornelis Kaha
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2025