Sidoarjo, Jawa Timur (ANTARA) - Menteri Sosial Saifullah Yusuf meminta masyarakat untuk membangun kesadaran bersama akan potensi bencana yang kerap terjadi akibat pengaruh geografis Indonesia pasca-tanah longsor yang menyebabkan 10 orang meninggal dunia pada Kamis (3/4) di Mojokerto, Jawa Timur.

"Belajar dari pengalaman ini, semoga ke depannya kita semua dapat belajar untuk melakukan pencegahan yang lebih baik akan bencana di masa mendatang," kata Saifullah saat mengunjungi rumah duka korban longsor Pacet di Sidoarjo, Minggu.

Ia menyatakan bencana alam hanya bisa diprediksi namun tidak dapat diketahui secara pasti sehingga perlu kewaspadaan lebih serta rencana mitigasi yang matang oleh masyarakat.

Oleh sebab itu, Saifullah meminta masyarakat untuk terus memperhatikan kesiapan terhadap potensi bencana alam mengingat letak geografis Indonesia yang berada di daerah rawan bencana.

Saat mengunjungi rumah duka tujuh orang korban longsor di Sidoarjo, Saifullah juga memberikan sejumlah santunan kepada keluarga korban.

Saifullah meminta keluarga yang ditinggalkan untuk ikhlas dalam melepas kepergian tujuh anggota keluarga yang tewas tersebut.

"Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan oleh Allah SWT," kata Saifullah.

Sebelumnya, longsor melanda jalur Pacet-Cangar di Desa Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur pada Kamis (3/4) lalu.

Longsor tersebut menyebabkan 10 orang meninggal dunia. Tujuh orang yang menjadi korban berada di dalam mobil minibus dan merupakan satu keluarga asal Sidoarjo, sedangkan tiga korban lainnya merupakan pengemudi dan penumpang kendaraan pikap asal Mojokerto.

Satu keluarga yang tewas di dalam mobil minibus tersebut berencana melakukan silaturahim menuju Malang melalui jalur Pacet-Cangar tersebut saat longsor terjadi.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mensos minta masyarakat waspadai potensi bencana alam Indonesia


Pewarta : Astrid Faidlatul Habibah/Fahmi Alfian
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2025