Kupang (ANTARA) - Jalur transportasi darat yang menghubungkan Labuan Bajo dengan Ruteng di wilayah Manggarai Barat, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur dilaporkan putus total setelah banjir bandang merobohkan dua jembatan yang menghubungkan ibu kota Kabupaten Manggarai Barat dan Manggarai.
"Ada satu jembatan yang putus yakni jembatan Wailia serta jembatan Waemese yang tergerus banjir, sehingga saat ini arus transportasi ke Labuan Bajo dari Ruteng dan sebaliknya putus total," kata Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) wilayah 3 NTT Ori Papote kepada Antara di Kupang, Jumat (8/3).
Ia menjelaskan akibat ambruknya jembatan tersebut dan akibat tergerusnya salah satu jembatan maka pihaknya harus segera membuat jembatan darurat sehingga arus transportasi bisa kembali normal seperti sedia kala.
"Sejumlah alat berat sudah bergerak ke daerah itu baik dari Lembor maupun dari Labuan Bajo untuk secepatnya membuat jembatan darurat," tambah Ori.
Selain jembatan yang putus, ada kurang lebih 21 titik longsor juga yang terjadi di kabupaten itu sehingga menutup jalan nasional di daerah itu.
Lokasi longsor antara lain berada di kilometer 349 dan kilometer 355, namun sejumlah alat berat juga sudah membersihkan jalanan tersebut dari luruhan lumpur batu.
Namun, kata dia, ada dua titik longsor yang paling parah yakni di Kampung Roe, Desa Golo dan Kampung Laos, Desa Culun di Kecamatan Mbeliling.
Ia menambahkan baik banjir dan longsor itu terjadi akibat hujan deras yang melanda kabupaten Manggarai dan Kabupaten Manggarai Barat dalam beberapa hari terakhir.
Akhirnya beberapa rumah juga terendam oleh banjir. Selain itu ada dua kendaraan roda empan dan dua serta satu buah kios tertimbun longsor. Hingga saat ini belum ada laporan soal korban jiwa akibat banjir serta longsor di daerah itu.
Baca juga: Korban banjir Naibonat bertambah
Baca juga: 40 kk terdampak banjir di Kabupaten Kupang
"Ada satu jembatan yang putus yakni jembatan Wailia serta jembatan Waemese yang tergerus banjir, sehingga saat ini arus transportasi ke Labuan Bajo dari Ruteng dan sebaliknya putus total," kata Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) wilayah 3 NTT Ori Papote kepada Antara di Kupang, Jumat (8/3).
Ia menjelaskan akibat ambruknya jembatan tersebut dan akibat tergerusnya salah satu jembatan maka pihaknya harus segera membuat jembatan darurat sehingga arus transportasi bisa kembali normal seperti sedia kala.
"Sejumlah alat berat sudah bergerak ke daerah itu baik dari Lembor maupun dari Labuan Bajo untuk secepatnya membuat jembatan darurat," tambah Ori.
Selain jembatan yang putus, ada kurang lebih 21 titik longsor juga yang terjadi di kabupaten itu sehingga menutup jalan nasional di daerah itu.
Lokasi longsor antara lain berada di kilometer 349 dan kilometer 355, namun sejumlah alat berat juga sudah membersihkan jalanan tersebut dari luruhan lumpur batu.
Namun, kata dia, ada dua titik longsor yang paling parah yakni di Kampung Roe, Desa Golo dan Kampung Laos, Desa Culun di Kecamatan Mbeliling.
Ia menambahkan baik banjir dan longsor itu terjadi akibat hujan deras yang melanda kabupaten Manggarai dan Kabupaten Manggarai Barat dalam beberapa hari terakhir.
Akhirnya beberapa rumah juga terendam oleh banjir. Selain itu ada dua kendaraan roda empan dan dua serta satu buah kios tertimbun longsor. Hingga saat ini belum ada laporan soal korban jiwa akibat banjir serta longsor di daerah itu.
Baca juga: Korban banjir Naibonat bertambah
Baca juga: 40 kk terdampak banjir di Kabupaten Kupang