Kupang, NTT (ANTARA) - Balai Pelayanan Perlindungan dan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memfasilitasi sebanyak 100 mahasiswa dari 13 perguruan tinggi di Kota Kupang dalam mengakses peluang karier di tingkat global.

“Kegiatan sosialisasi dan konsultasi peluang karier global ini bertujuan memberikan informasi yang akurat, transparan, dan edukatif mengenai kesempatan kerja di luar negeri secara aman dan legal, khususnya kepada generasi muda,” kata Pengantar Kerja Ahli Madya BP3MI NTT Muhammad Geo Amang di Kupang, Rabu.

Kegiatan tersebut merupakan kolaborasi BP3MI NTT dengan GIZ Indonesia (Badan Kerjasama Pembangunan Internasional Jerman) melalui Move-ID Mataram.

Geo Amang menyebutkan, saat ini NTT menjadi salah satu daerah yang menjadi penyumbang tenaga kerja migran terbanyak dengan urutan ke-8 secara nasional.

Namun di sisi lain, pekerja migran Indonesia (PMI) asal NTT masih banyak yang berangkat kerja secara nonprosedural dan bekerja di sektor informal. Untuk itu, dia menekankan pentingnya mendorong penempatan pekerja migran NTT pada sektor formal.

Menurutnya, mahasiswa sebagai generasi muda berpendidikan tinggi memiliki kompetensi untuk berkontribusi pada sektor formal yang lebih potensial dibanding sektor domestik di luar negeri.

“Mudah-mudahan kegiatan ini bisa menjadi titik awal pemberangkatan PMI asal NTT untuk bekerja pada sektor formal di luar negeri,” kata dia.

Lebih lanjut, dalam kegiatan tersebut para peserta mendapatkan materi edukasi dari BP3MI dan Move-ID Mataram.

“Ada juga sesi konsultasi terkait peluang kerja luar negeri. Jadi, peserta kami bagi dalam beberapa kelompok untuk mengetahui potensi mereka sesuai negara yang dituju,” tambah dia.

Diketahui, BP3MI NTT mencatat remitansi atau pengiriman uang dari luar negeri oleh PMI asal NTT telah mencapai Rp57,42 miliar per Agustus 2025


Pewarta : Yoseph Boli Bataona
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2025