Kupang (ANTARA) - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengharapkan Nusa Tenggara Timur (NTT) segera memiliki tim sepak bola putri, sehingga pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) sepak bola 2020, NTT bisa diikutsertakan dalam turnamen tersebut.
"Saya inginkan pada Kejurnas kali berikut, NTT mempunyai tim yang bisa diikutsertakan, apalagi nanti tuan rumahnya adalah NTT," kata anggota Komite Eksekutif PSSI Papat Yunisal kepada wartawan di Kupang, Senin (10/6).
Hal ini disampaikannya saat menghadiri dan menyaksikan turnamen sepak bola putri dalam rangka Piala Kartini yang diikuti oleh 18 tim putri dari Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Timor Tengah Utara.
Tim yang disiapkan, kata dia, tidak hanya untuk Kejurnas saja, tetapi juga untuk PON kali berikut serta Pertiwi Cup yang sudah sering digelar oleh PSSI.
"NTT punya talenta yang mumpuni, namun sayang tidak pernah ada kompetisi untuk menjaring bakat-bakat muda sepak bola putrinya," ujar dia.
Oleh karena itu, Papat Yunisal berharap kompetisi sepak bola putri di Nusa Tenggara Timur semakin diperbanyak untuk menjaring lebih banyak pemain muda putri NTT.
Ia mengaku sudah menyaksikan sendiri dari 18 tim yang ikut dalam turnamen di Kota Kupang itu sudah banyak yang terpantau. Papat meyakini masih banyak pemain sepak bola putri berbakat di NTT yang perlu diperhatikan.
Asisten Pelatih Timnas sepak bola Putri Senior Indonesia Yopi Riwoe (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)
Sementara itu asisten pelatih timnas sepak bola putri Indonesia Yopi Riwoe yang hadir dalam turnamen itu juga mengatakan bahwa dirinya punya harapan yang tinggi untuk sepak bola putri di NTT.
"Saya berharap agar di Indonesia ini sepak bola putri kita bisa berkembang dengan baik. Dan salah satu embrionya dari NTT dengan pemain-pemain-pemain hebat," katanya.
Ia pun sepakat bahwa perlu dilakukan turnamen berjenjang dan terus menerus untuk melatih mental pemain-pemain putri NTT sehingga kelak bisa saja, adan anak-anak NTT yang lolos dalam timnas Indonesia.
"Saya inginkan pada Kejurnas kali berikut, NTT mempunyai tim yang bisa diikutsertakan, apalagi nanti tuan rumahnya adalah NTT," kata anggota Komite Eksekutif PSSI Papat Yunisal kepada wartawan di Kupang, Senin (10/6).
Hal ini disampaikannya saat menghadiri dan menyaksikan turnamen sepak bola putri dalam rangka Piala Kartini yang diikuti oleh 18 tim putri dari Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Timor Tengah Utara.
Tim yang disiapkan, kata dia, tidak hanya untuk Kejurnas saja, tetapi juga untuk PON kali berikut serta Pertiwi Cup yang sudah sering digelar oleh PSSI.
"NTT punya talenta yang mumpuni, namun sayang tidak pernah ada kompetisi untuk menjaring bakat-bakat muda sepak bola putrinya," ujar dia.
Oleh karena itu, Papat Yunisal berharap kompetisi sepak bola putri di Nusa Tenggara Timur semakin diperbanyak untuk menjaring lebih banyak pemain muda putri NTT.
Ia mengaku sudah menyaksikan sendiri dari 18 tim yang ikut dalam turnamen di Kota Kupang itu sudah banyak yang terpantau. Papat meyakini masih banyak pemain sepak bola putri berbakat di NTT yang perlu diperhatikan.
Asisten Pelatih Timnas sepak bola Putri Senior Indonesia Yopi Riwoe (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)
Sementara itu asisten pelatih timnas sepak bola putri Indonesia Yopi Riwoe yang hadir dalam turnamen itu juga mengatakan bahwa dirinya punya harapan yang tinggi untuk sepak bola putri di NTT.
"Saya berharap agar di Indonesia ini sepak bola putri kita bisa berkembang dengan baik. Dan salah satu embrionya dari NTT dengan pemain-pemain-pemain hebat," katanya.
Ia pun sepakat bahwa perlu dilakukan turnamen berjenjang dan terus menerus untuk melatih mental pemain-pemain putri NTT sehingga kelak bisa saja, adan anak-anak NTT yang lolos dalam timnas Indonesia.