Kupang (ANTARA) - Gempa bumi berkekuatan 4,5 skala Richter (SR) yang melanda Kota Waingapu, ibu kota Kabupaten Sumba Timur pada Minggu (15/9) pada pukul 03.52 WITA akibat pengaruh sesar aktif.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kupang Robert Owen Wahyu kepada wartawan di Kupang, Minggu (15/9), mengatakan bahwa gempa berkekuatan 4,5 SR itu episenter genapnya terletak pada koordinat 9.47 Lintang Selatan dan 120.09 Bujur Timur.
"Atau tepatnya di laut pada jarak 28 kilometer Barat Laut Kota Waingapu pada kedalaman 53 kilometer," katanya.
Pihaknya sudah mencari tahu informasi dampak akibat gempa tersebut dan berdasarkan laporan masyarakat guncangan dirasakan di wilayah Matawai dan Padadita III-IV MMI.
Baca juga: 21 kali gempa guncang NTT dalam seminggu
Ia mengatakan bahwa menurut laporan masyarakat getaran dirasakan nyata dalam rumah,seperti ada truk yang baru saja berlalu
"Sementara hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami, dan hanya merupakan gempa bumi dangkal," tambah dia.
Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Warga juga diminta untuk memeriksa untuk memastikan bangunan tempat tinggalnya cukup tahan gempa, atau pun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan.
"Mohon cermati dan terus berlatih langkah - langkah praktis untuk antisipasi bahaya gempabumi, baik pada saat persiapan sebelum gempa, saat dan setelah gempa bumi." ujar dia.
Baca juga: Gempa Lembata dibangkitkan deformasi batuan
Baca juga: Sumba kembali digoyang gempa magnitudo 4.3
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kupang Robert Owen Wahyu kepada wartawan di Kupang, Minggu (15/9), mengatakan bahwa gempa berkekuatan 4,5 SR itu episenter genapnya terletak pada koordinat 9.47 Lintang Selatan dan 120.09 Bujur Timur.
"Atau tepatnya di laut pada jarak 28 kilometer Barat Laut Kota Waingapu pada kedalaman 53 kilometer," katanya.
Pihaknya sudah mencari tahu informasi dampak akibat gempa tersebut dan berdasarkan laporan masyarakat guncangan dirasakan di wilayah Matawai dan Padadita III-IV MMI.
Baca juga: 21 kali gempa guncang NTT dalam seminggu
Ia mengatakan bahwa menurut laporan masyarakat getaran dirasakan nyata dalam rumah,seperti ada truk yang baru saja berlalu
"Sementara hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami, dan hanya merupakan gempa bumi dangkal," tambah dia.
Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Warga juga diminta untuk memeriksa untuk memastikan bangunan tempat tinggalnya cukup tahan gempa, atau pun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan.
"Mohon cermati dan terus berlatih langkah - langkah praktis untuk antisipasi bahaya gempabumi, baik pada saat persiapan sebelum gempa, saat dan setelah gempa bumi." ujar dia.
Baca juga: Gempa Lembata dibangkitkan deformasi batuan
Baca juga: Sumba kembali digoyang gempa magnitudo 4.3