Kupang (ANTARA) - Ekspedisi Kas Keliling di sejumlah pulau terdepan, tertinggal dan terluar (3T) yang digelar oleh Bank Indonesia (BI) bekerja sama dengan TNI AL untuk menunjukkan bukti bahwa negara selalu hadir di tengah masyarakat.
"Kehadiran negara oleh masyarakat yang bermukim di pulau-pulau 3T di wilayah timur Indonesia dinilai belum optimal, nah keberadaan kami ini untuk membuktikan bahwa negara selalu hadir di tengah-tengah masyarakat, " kata Kepala BI perwakilan Nusa Tenggara Timur (NTT) I Nyoman Ariawan Atmaja di Waikelo, Kabupaten Sumba Barat Daya, Sabtu (21/9).
Hal ini disampaikannya berkaitan pelaksanaan Ekspedisi Kas Keliling BI-TNI AL di pulau-pulau 3T di wilayah Nusa Tenggara Timur yang mana disela-sela ekspedisi itu ada juga penyerahan bantuan dalam bentuk program sosial BI (PSBI) kepada sejumlah sekolah di daerah 3T.
Baca juga: BI lanjutkan Ekspedisi Kas Keliling di NTT
Baca juga: BI gelar ekspedisi kas keliling daerah 3T
Program sosial Bank Indonesia itu tidak hanya bagi sekolah-sekolah namun bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan tersebut. "Setiap daerah yang kita singgahi sudah kita survei untuk mengetahui apa yang dibutuhkan dalam program PBSI," ujar dia.
Beberapa bantuan yang diberikan adalah bantuan sarana pendidikan bagi sekolah dasar (SD) Negeri Waikelo seperti laptop, printer dan kebutuhan sekolah lainnya.
Selain itu juga diberikan juga bantuan sarana dan prasarana pelayanan masyarakat yang juga hampir sama seperti yang diperoleh SDN Waikelo yang membedakan adalah bantuan sarana prasarana olahraga. Ia pun berharap agar bantuan yang diberikan itu bermanfaat bagi mereka yang menerimanya.
BI-TNI AL mengelar ekspedisi kas keliling ke pulau-pulau 3T di wilayah NTT. Pelaksanaan ekspedisi sendiri berlangsung selama kurang lebih satu pekan mulai dari tanggal 20 hingga 26 September 2019 dengan menyinggahi lima pulau, yakni Sumba, Komodo, Flores, Pemana dan Lamalera di Lembata.
Baca juga: BI siapkan Rp7,3 miliar untuk ekspedisi Pulau 3T
Baca juga: BI perbanyak Kas Titipan di Pulau 3T
"Kehadiran negara oleh masyarakat yang bermukim di pulau-pulau 3T di wilayah timur Indonesia dinilai belum optimal, nah keberadaan kami ini untuk membuktikan bahwa negara selalu hadir di tengah-tengah masyarakat, " kata Kepala BI perwakilan Nusa Tenggara Timur (NTT) I Nyoman Ariawan Atmaja di Waikelo, Kabupaten Sumba Barat Daya, Sabtu (21/9).
Hal ini disampaikannya berkaitan pelaksanaan Ekspedisi Kas Keliling BI-TNI AL di pulau-pulau 3T di wilayah Nusa Tenggara Timur yang mana disela-sela ekspedisi itu ada juga penyerahan bantuan dalam bentuk program sosial BI (PSBI) kepada sejumlah sekolah di daerah 3T.
Baca juga: BI lanjutkan Ekspedisi Kas Keliling di NTT
Baca juga: BI gelar ekspedisi kas keliling daerah 3T
Program sosial Bank Indonesia itu tidak hanya bagi sekolah-sekolah namun bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan tersebut. "Setiap daerah yang kita singgahi sudah kita survei untuk mengetahui apa yang dibutuhkan dalam program PBSI," ujar dia.
Beberapa bantuan yang diberikan adalah bantuan sarana pendidikan bagi sekolah dasar (SD) Negeri Waikelo seperti laptop, printer dan kebutuhan sekolah lainnya.
Selain itu juga diberikan juga bantuan sarana dan prasarana pelayanan masyarakat yang juga hampir sama seperti yang diperoleh SDN Waikelo yang membedakan adalah bantuan sarana prasarana olahraga. Ia pun berharap agar bantuan yang diberikan itu bermanfaat bagi mereka yang menerimanya.
BI-TNI AL mengelar ekspedisi kas keliling ke pulau-pulau 3T di wilayah NTT. Pelaksanaan ekspedisi sendiri berlangsung selama kurang lebih satu pekan mulai dari tanggal 20 hingga 26 September 2019 dengan menyinggahi lima pulau, yakni Sumba, Komodo, Flores, Pemana dan Lamalera di Lembata.
Baca juga: BI siapkan Rp7,3 miliar untuk ekspedisi Pulau 3T
Baca juga: BI perbanyak Kas Titipan di Pulau 3T