Lamalera, NTT (ANTARA) - Tim Ekspedisi Kas Keliling Pulau Terluar, Terdepan, dan Tertinggal (3T) dikukuhkan menjadi warga Lamalera, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur saat tiba di desa dengan masyarakat yang dikenal sebagai pemburu ikan paus itu.
Ketua Tim Ekspedisi Kas Keliling Pulau 3T Nurdin Elon kepada ANTARA di Desa Lamalera, Rabu (25/9), menyatakan terharu karena sambutan meriah warga setempat atas kedatangan tim itu yang bahkan mereka diangkat menjadi warga Lamalera.
"Saya terharu sekali tadi saat tiba di sini dan disambut dengan meriah sekali, bahkan ada sambutan adatnya," kata dia.
Wartawan ANTARA yang ikut dalam Ekspedisi Kas Keliling itu melaporkan tim tersebut disambut melalui laut dengan disuguhi tradisi sirih pinang, pengenaan sarung dan pengalungan kain selendang.
Baca juga: Kegiatan ekspedisi kas keliling BI-TNI AL mendapat apresiasi dari Manggarai Barat
Tradisi itu sebagai tanda pengesahan anggota tim tersebut sebagai bagian dari warga Lamalera.
Kepala Desa Lamalera Antonius Boli mengatakan proses penerimaan secara adat sekaligus pengukuhan mereka yang tergabung dalam Tim Ekspedisi Kas Keliling itu sebagai warga Lamalera harus dilakukan, termasuk bagi siapa saja yang datang ke desa ini.
"Ini sebagai penghargaan kami kepada tamu yang datang ke desa Lamalera di selatan Pulau Lembata ini," tutur dia.
Ia menilai bahwa kedatangan Tim Ekspedisi Kas Keliling sebagai peristiwa yang harus dirayakan.
"Karena tim ekspedisi itu telah berlayar jauh agar bisa tiba di desa kami," ucap dia.
Baca juga: Ekspedisi Kas Keliling - Tim BI disambut tarian Manca di Pulau Komodo
Ia menjelaskan pengukuhan mereka sebagai warga Lamalera selesai jika tim tersebut ke luar dari desa itu dan kembali ke Kupang (Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur).
"Jadi pengukuhan itu hanya sementara saja bagi tamu-tamu yang datang ke sini. Ini sebagai penghargaan kami kepada mereka, dan hari ini kepada tim dari BI dan TNI AL (Tim Ekspedisi Kas Keliling Pulau 3T, red.)," tutur dia.
Tim ekspedisi itu melakukan berbagai kegiatan di daerah yang dituju, antara lain sosialisasi tentang ciri-ciri keaslian uang rupiah dan pelayanan penukaran uang rupiah yang lusuh ke uang rupiah yang baru.
Baca juga: Ekspedisi kas keliling - Diharapkan penukaran uang lusuh menyebar di seluruh wilayah
Baca juga: Ekspedisi kas keliling - Antusiasme warga 3T tukar uang lusuh
Ketua Tim Ekspedisi Kas Keliling Pulau 3T Nurdin Elon kepada ANTARA di Desa Lamalera, Rabu (25/9), menyatakan terharu karena sambutan meriah warga setempat atas kedatangan tim itu yang bahkan mereka diangkat menjadi warga Lamalera.
"Saya terharu sekali tadi saat tiba di sini dan disambut dengan meriah sekali, bahkan ada sambutan adatnya," kata dia.
Wartawan ANTARA yang ikut dalam Ekspedisi Kas Keliling itu melaporkan tim tersebut disambut melalui laut dengan disuguhi tradisi sirih pinang, pengenaan sarung dan pengalungan kain selendang.
Baca juga: Kegiatan ekspedisi kas keliling BI-TNI AL mendapat apresiasi dari Manggarai Barat
Tradisi itu sebagai tanda pengesahan anggota tim tersebut sebagai bagian dari warga Lamalera.
Kepala Desa Lamalera Antonius Boli mengatakan proses penerimaan secara adat sekaligus pengukuhan mereka yang tergabung dalam Tim Ekspedisi Kas Keliling itu sebagai warga Lamalera harus dilakukan, termasuk bagi siapa saja yang datang ke desa ini.
"Ini sebagai penghargaan kami kepada tamu yang datang ke desa Lamalera di selatan Pulau Lembata ini," tutur dia.
Ia menilai bahwa kedatangan Tim Ekspedisi Kas Keliling sebagai peristiwa yang harus dirayakan.
"Karena tim ekspedisi itu telah berlayar jauh agar bisa tiba di desa kami," ucap dia.
Baca juga: Ekspedisi Kas Keliling - Tim BI disambut tarian Manca di Pulau Komodo
Ia menjelaskan pengukuhan mereka sebagai warga Lamalera selesai jika tim tersebut ke luar dari desa itu dan kembali ke Kupang (Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur).
"Jadi pengukuhan itu hanya sementara saja bagi tamu-tamu yang datang ke sini. Ini sebagai penghargaan kami kepada mereka, dan hari ini kepada tim dari BI dan TNI AL (Tim Ekspedisi Kas Keliling Pulau 3T, red.)," tutur dia.
Tim ekspedisi itu melakukan berbagai kegiatan di daerah yang dituju, antara lain sosialisasi tentang ciri-ciri keaslian uang rupiah dan pelayanan penukaran uang rupiah yang lusuh ke uang rupiah yang baru.
Baca juga: Ekspedisi kas keliling - Diharapkan penukaran uang lusuh menyebar di seluruh wilayah
Baca juga: Ekspedisi kas keliling - Antusiasme warga 3T tukar uang lusuh