Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat berharap peserta prosesi Semana Santa yang akan berlangsung di Kabupaten Flores Timur agar dibatasi dengan tidak mengikutsertakan warga luar daerah guna mencegah penyebaran virus corona jenis baru atau COVID-19.
"Perayaan Semana Santa Tahun 2020 sebaiknya diikuti saja warga Flores Timur dan sekitarnya. Peserta dari luar daerah itu untuk saat ini sebaiknya tidak diikutsertakan sehingga bisa mencegah secara dini penularan virus corona," katanya dalam rapat teknis penutupan pos lintas batas negara (PLBN) NTT-Timor Leste sebagai antisipasi penyebaran virus corna di Kupang, Senin (16/3).
Ia mengatakan, pembatasan peserta Semana Santa sangat penting untuk mencegah penularan virus corona di wilayah Pulau Flores itu.
Prosesi Paskah Semana Santa yang berlangsung setiap tahun di Kabupaten Flores Timur itu, lanjut dia, memang selalu diikuti ribuan peserta dari berbagai penjuru daerah di Tanah Air, maupun mancanegara.
Baca juga: Tradisi Semana Santa Nan Sakral
Mantan Ketua Fraksi Partai NasDem di DPR-RI itu menambahkan, apabila peserta yang mengikuti perayaan Semana Santa di Flores Timur dapat dikendalikan, maka hal itu akan dapat meminimalisir penularan virus corona.
Ia mengaku, segera membangun komunikasi dengan otoritas Gereja Katolik di Flores Timur untuk membahas pembatasan peserta Semana Santa 2020.
"Apabila serangan virus corona ini sudah aman bisa menghadirkan peserta yang banyak, namun di saat situasi seperti ini sebaiknya dibatasi," kata Viktor.
Ia juga meminta seluruh kepala daerah di provinsi berbasis kepulauan itu agar membatasi kegiatan pertemuan yang melibatkan massa yang banyak dalam upaya mencegah penularan virus corona di daerah setempat.
Baca juga: Bupati yakin virus corona tidak mengganggu peziarah Semana Santa
"Perayaan Semana Santa Tahun 2020 sebaiknya diikuti saja warga Flores Timur dan sekitarnya. Peserta dari luar daerah itu untuk saat ini sebaiknya tidak diikutsertakan sehingga bisa mencegah secara dini penularan virus corona," katanya dalam rapat teknis penutupan pos lintas batas negara (PLBN) NTT-Timor Leste sebagai antisipasi penyebaran virus corna di Kupang, Senin (16/3).
Ia mengatakan, pembatasan peserta Semana Santa sangat penting untuk mencegah penularan virus corona di wilayah Pulau Flores itu.
Prosesi Paskah Semana Santa yang berlangsung setiap tahun di Kabupaten Flores Timur itu, lanjut dia, memang selalu diikuti ribuan peserta dari berbagai penjuru daerah di Tanah Air, maupun mancanegara.
Baca juga: Tradisi Semana Santa Nan Sakral
Mantan Ketua Fraksi Partai NasDem di DPR-RI itu menambahkan, apabila peserta yang mengikuti perayaan Semana Santa di Flores Timur dapat dikendalikan, maka hal itu akan dapat meminimalisir penularan virus corona.
Ia mengaku, segera membangun komunikasi dengan otoritas Gereja Katolik di Flores Timur untuk membahas pembatasan peserta Semana Santa 2020.
"Apabila serangan virus corona ini sudah aman bisa menghadirkan peserta yang banyak, namun di saat situasi seperti ini sebaiknya dibatasi," kata Viktor.
Ia juga meminta seluruh kepala daerah di provinsi berbasis kepulauan itu agar membatasi kegiatan pertemuan yang melibatkan massa yang banyak dalam upaya mencegah penularan virus corona di daerah setempat.
Baca juga: Bupati yakin virus corona tidak mengganggu peziarah Semana Santa