Kupang (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus mengatakan bahwa saat ini  ruang isolasi pasien COVID-19 di RSUD TC Hillers Maumere belum memadai  dan belum sesuai standar yang ditetapkan oleh WHO untuk merawat pasien suspeck atau positif COVID-19.

 "Saat ini RSUD TC Hillers memiliki dua ruangan yang dipake buat isolasi pasien suspect atau pun positif COVID -19, di ruangan itu ada empat tempat tidur, namun memang standarnya belum sesuai dengan standar WHO," katanya kepada Antara saat dihubungi dari Kupang, Selasa (17/3).

Ia mengatakan dua ruangan yang terpisah dari gedung utama RS tersebut sebenarnya disiapkan bagi pasien yang menderita tuberculosis, namun jika diperlukan dapat digunakan untuk menampung pasien COVID-19.

"Ruangan ini masih mengalami kekurangan seperti filter tekanan  negatif, walaupun ada empat tempat tidur yang kita siapkan," tambah dia.

Selain itu, kata dia, yang dibutuhkan saat ini juga adalah alat pelindung diri bagi perawat dan dokter yang menanggani pasien COVID-19. Ia mengatakan saat beberapa waktu lalu ada sepuluh unit APD.

Namun ketika ada pasien dalam masa pemantauan dari Lembata  dirujuk ke RSUD TC Hillers, pihaknya mendapatkan tambahan 20 unit APD, sehingga saat ini masih cukup.

Lebih lanjut kata dia Pemda setempat juga dalam waktu dekat akan membantu satu lagi ruangan isolasi tambahan untuk merawat pasien COVID-19 jika memang ada di wilayah NTT.

RSUD TC Hillers sendiri adalah satu dari tiga RSUD yang ditunjuk Kemenkes RI untuk menerima pasien rujukan pasien suspeck dan pasien positif  COVID-19.

DUa rumah sakit lain yang ditunjuk adalah RSUD Prof Dr WZ Johannes Kupang, dan RSUD Komodo di Labuan Bajo. 

Sampai dengan saat ini di Maumere sendiri sudah terdata delapan orang dalam masa pemantauan (ODP). Mereka terdiri dari enam pelajar di kabupaten itu yang baru pulang mengikuti program pertukaran pelajar di Jepang dan pasangan suami istri yang saat ini dirawat di RSUD TC Hillers setelah pulang dari Inggris.

Pewarta : Kornelis Kaha
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024