Kupang (Antara NTT) - Pasukan TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Timor Leste mengintensifkan pengamanan di wilayah tapal batas negara setelah pelantikan Presiden RDTL Fransisco Gutteres pada Jumat (19/5) malam.
"Pengamanan di wilayah perbatasa kedua negara kita intensifkan hanya untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi pascapelantikan Presiden Timor Leste," kata Komandan Satgas Pamtas RI-Timor Leste yang juga Danyonif Raider 712/Wiratama Letkol Inf Elvino Yuhda Kurniawan saat dihubungi Antara dari Kupang, Sabtu.
Dia menjelaskan hingga Sabtu pagi setelah pelantikan itu, kondisi keamanan di wilayah perbatasan, khususnya di sektor timur masih dalam keadaan kondusif.
Bahkan, katanya, aktivitas di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) berjalan seperti biasa dan tak ada hal-hal yang mencurigakan yang mengganggu kedaulatan NKRI di wilayah perbatasan.
"Tetapi untuk mengantisipasi sejak dua hari yang lalu kami sudah patroli di sejumlah wilayah yang dicuriga sebagai jalan tikus," katanya.
Fransisco Gutteres atau Lu Olo merupakan Presiden ke-4 Timor Leste menggantikan Presiden Jose Maria de Vasconelos atau Taur Matan Ruak setelah menang dalam Pilpres pada 20 Maret 2017.
Lu Olo adalah Presiden Timor Leste yang juga bekas geriliyawan di Provinsi Timor Timur, ketika daerah itu masih bergabung dengan Indonesia.
Komandan Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat Letkol Inf M. Fuad mengatakan pengamanan di sektor barat juga terus dilakukan, setelah pelantikan tersebut.
"Patroli sudah kita lakukan terus menerus. Dan hingga saat ini kondisi keamanan di perbatasan masih kondusif saja. Kita berharap kondisi ini tetap terjaga," ujarnya.
Pengamanan wilayah perbatasan, katanya, terus dilakukan karena menjaga wilayah perbatasan menjadi tugas dari satgas tersebut.
"Pengamanan di wilayah perbatasa kedua negara kita intensifkan hanya untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi pascapelantikan Presiden Timor Leste," kata Komandan Satgas Pamtas RI-Timor Leste yang juga Danyonif Raider 712/Wiratama Letkol Inf Elvino Yuhda Kurniawan saat dihubungi Antara dari Kupang, Sabtu.
Dia menjelaskan hingga Sabtu pagi setelah pelantikan itu, kondisi keamanan di wilayah perbatasan, khususnya di sektor timur masih dalam keadaan kondusif.
Bahkan, katanya, aktivitas di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) berjalan seperti biasa dan tak ada hal-hal yang mencurigakan yang mengganggu kedaulatan NKRI di wilayah perbatasan.
"Tetapi untuk mengantisipasi sejak dua hari yang lalu kami sudah patroli di sejumlah wilayah yang dicuriga sebagai jalan tikus," katanya.
Fransisco Gutteres atau Lu Olo merupakan Presiden ke-4 Timor Leste menggantikan Presiden Jose Maria de Vasconelos atau Taur Matan Ruak setelah menang dalam Pilpres pada 20 Maret 2017.
Negara setengah Pulau Timor itu awal mulanya merupakan bagian dari NKRI, namun melalui referendum 1999, sebagian besar rakyat di wilayah bekas jajahan Portugis itu menyatakan merdeka atau lepas dari NKRI pada saat itu.
Pada 20 Mei 2002, Timor Leste mulai memproklamirkan kemerdekaannya dengan Presiden pertama Kay Rala Xanana Gusmao, tokoh pejuang kemerdekaan Timor Timur yang sempat dipenjara Indonesia akibat kasus makar.
Lu Olo adalah Presiden Timor Leste yang juga bekas geriliyawan di Provinsi Timor Timur, ketika daerah itu masih bergabung dengan Indonesia.
Komandan Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat Letkol Inf M. Fuad mengatakan pengamanan di sektor barat juga terus dilakukan, setelah pelantikan tersebut.
"Patroli sudah kita lakukan terus menerus. Dan hingga saat ini kondisi keamanan di perbatasan masih kondusif saja. Kita berharap kondisi ini tetap terjaga," ujarnya.
Pengamanan wilayah perbatasan, katanya, terus dilakukan karena menjaga wilayah perbatasan menjadi tugas dari satgas tersebut.