Vatican City (ANTARA) - Paus Fransiskus mendesak orang-orang untuk mematuhi peraturan yang bertujuan mencegah gelombang kedua infeksi yang menghancurkan, ketika para pemimpin negara mulai mengurangi karantina karena virus corona.
Fransiskus berbicara pada awal misa pagi pribadinya setiap hari, pada Selasa, (28/4) di mana dia menyampaikan komentar pembukaan singkat untuk berbagai tema yang berkaitan dengan virus corona.
Dari Eropa, Amerika Serikat, hingga Asia, para pejabat telah berurusan dengan ketegangan dan kritik akibat perintah tinggal di rumah.
"Pada hari-hari ini di mana kita mulai memiliki peraturan untuk keluar dari karantina, mari kita berdoa kepada Tuhan bahwa Dia memberi umat-Nya, kita semua, rahmat kehati-hatian dan kepatuhan terhadap peraturan sehingga pandemi tidak kembali ," kata pemimpin 1,3 miliar umat Katolik Roma di dunia.
Baca juga: Paus menyebut, ini saatnya untuk melayani
Baca juga: Pada Jumat Agung, Paus Fransiskus dengar kesedihan tahanan dan korban corona
Fransiskus sendiri telah mengarantina diri, dengan acara-acaranya disiarkan melalui internet tanpa partisipasi publik.
Komentarnya sangat relevan di Italia, di mana rencana Perdana Menteri Giuseppe Conte untuk mengakhiri secara bertahap karantina paling lama di Eropa telah dikritik oleh mereka yang mengatakan langkah itu terlalu lambat dan terbatas.
Italia, yang pada hitungan 27.000 memiliki jumlah kematian tertinggi kedua di dunia akibat corona, akan membolehkan pabrik dan proyek bangunan untuk dibuka kembali, dan mengizinkan kunjungan keluarga terbatas pada tahap pertama dimulai pada 4 Mei.
Seorang gubernur daerah memutuskan hubungan dengan Conte, yang memungkinkan lebih banyak kebebasan bergerak daripada yang diizinkan dalam rencana nasional.
Baca juga: Vatikan umumkan hasil tes, Sri Paus tidak terpapar corona
Bahkan para uskup Katolik Italia mengkritik Conte karena tidak mencabut larangan mengadakan misa pada awal pencabutan strategi.
Conte mengatakan dia akan meninjau kembali tuntutan mereka dan membuat rencana segera untuk memungkinkan misa diadakan dalam kondisi aman.
Sumber: Reuters
Fransiskus berbicara pada awal misa pagi pribadinya setiap hari, pada Selasa, (28/4) di mana dia menyampaikan komentar pembukaan singkat untuk berbagai tema yang berkaitan dengan virus corona.
Dari Eropa, Amerika Serikat, hingga Asia, para pejabat telah berurusan dengan ketegangan dan kritik akibat perintah tinggal di rumah.
"Pada hari-hari ini di mana kita mulai memiliki peraturan untuk keluar dari karantina, mari kita berdoa kepada Tuhan bahwa Dia memberi umat-Nya, kita semua, rahmat kehati-hatian dan kepatuhan terhadap peraturan sehingga pandemi tidak kembali ," kata pemimpin 1,3 miliar umat Katolik Roma di dunia.
Baca juga: Paus menyebut, ini saatnya untuk melayani
Baca juga: Pada Jumat Agung, Paus Fransiskus dengar kesedihan tahanan dan korban corona
Fransiskus sendiri telah mengarantina diri, dengan acara-acaranya disiarkan melalui internet tanpa partisipasi publik.
Komentarnya sangat relevan di Italia, di mana rencana Perdana Menteri Giuseppe Conte untuk mengakhiri secara bertahap karantina paling lama di Eropa telah dikritik oleh mereka yang mengatakan langkah itu terlalu lambat dan terbatas.
Italia, yang pada hitungan 27.000 memiliki jumlah kematian tertinggi kedua di dunia akibat corona, akan membolehkan pabrik dan proyek bangunan untuk dibuka kembali, dan mengizinkan kunjungan keluarga terbatas pada tahap pertama dimulai pada 4 Mei.
Seorang gubernur daerah memutuskan hubungan dengan Conte, yang memungkinkan lebih banyak kebebasan bergerak daripada yang diizinkan dalam rencana nasional.
Baca juga: Vatikan umumkan hasil tes, Sri Paus tidak terpapar corona
Bahkan para uskup Katolik Italia mengkritik Conte karena tidak mencabut larangan mengadakan misa pada awal pencabutan strategi.
Conte mengatakan dia akan meninjau kembali tuntutan mereka dan membuat rencana segera untuk memungkinkan misa diadakan dalam kondisi aman.
Sumber: Reuters