Kupang (ANTARA) - Kepolisian Resor Nagekeo, Nusa Tenggara Timur menduga kebakaran di RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, Flores pada Sabtu (9/5) dini hari diakibatkan oleh hubungan arus pendek.
"Dari hasil penyelidikan sementara, kami menduga bahwa kebakaran yang terjadi di RSUD tersebut akibat hubungan arus pendek," kata Kapolres Nagekeo AKBP Hendrik Fay saat dihubungi ANTARA dari Kupang, Senin, (11/5).
Hal ini disampaikan berkaitan dengan hasil penyelidikan sementara yang dilakukan oleh Polres Nagekeo terkait penyebab terbakarnya RSUD Aeramo.
Baca juga: Pemprov kirim bantuan APD untuk RSUD Aeramo yang terbakar
Baca juga: APD untuk penanganan COVID-19 di Nagekeo ludes terbakar
Akibat terbakarnya RSUD tersebut, semua alat pelindung diri (APD) untuk penanganan COVID-19 bagi tenaga medis di rumah sakit di kabupaten ludes terbakar. Tak hanya itu obat-obatan untuk penanganan darurat semuanya juga ludes terbakar.
Hendrik mengatakan ada dua ruangan yang yang diduga menjadi penyebab awal terbakarnya RSUD tersebut. Dua ruangan itu adalah ruangan untuk Farmasi dan ruangan penyimpanan obat-obatan.
"Sudah ada beberapa saksi yang kita periksa dan memang dari hasil pemeriksaan para saksi menyebutkan ada bunyi ledakan di salah satu ruangan. Saksi itu pun memanggil rekan-rekannya, dan saat tiba ruangan itu sudah terbakar," tambah dia.
Hendrik pun mengatakan untuk mencari tahu penyebab pastinya terbakarnya RSUD tersebut pihaknya masih menunggu kedatangan dari tim laboratorium forensik Denpasar Bali untuk kembali melakukan olah tempat kejadian peristiwa (TKP).
Sebelumnya diberitakan pada Sabtu (9/5) dini hari pukul 02.30 WITA terjadi kebakaran di RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, di pulau Flores.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur drg. Dominikus Minggu Mere mengatakan bahwa, pihaknya akan mengirim bantuan obat-obatan maupun APD bagi tenaga medis untuk penanganan pasien COVID-19 di tempat itu.
"Agar pelayanan medis tetap berjalan dengan maksimal di RSUD Aeramo maka Pemerintah NTT segera mengirim obat-obatan untuk penanganan darurat serta un APD bagi tenaga medis untuk penanganan COVID-19 di Nagekeo," kata dia.
Baca juga: NTT sends PPE to Aeramo Mbay Hospital engulfed in flames
Ia mengatakan sarana farmasi merupakan tulang punggung dalam pelayanan kesehatan di RSUD Aeramo, sehingga Pemerintah Provinsi NTT segera mengirim bantuan sarana obat-obatan maupun APD untuk penanganan COVID-19 di Kabupaten Nagekeo.
"Dari hasil penyelidikan sementara, kami menduga bahwa kebakaran yang terjadi di RSUD tersebut akibat hubungan arus pendek," kata Kapolres Nagekeo AKBP Hendrik Fay saat dihubungi ANTARA dari Kupang, Senin, (11/5).
Hal ini disampaikan berkaitan dengan hasil penyelidikan sementara yang dilakukan oleh Polres Nagekeo terkait penyebab terbakarnya RSUD Aeramo.
Baca juga: Pemprov kirim bantuan APD untuk RSUD Aeramo yang terbakar
Baca juga: APD untuk penanganan COVID-19 di Nagekeo ludes terbakar
Akibat terbakarnya RSUD tersebut, semua alat pelindung diri (APD) untuk penanganan COVID-19 bagi tenaga medis di rumah sakit di kabupaten ludes terbakar. Tak hanya itu obat-obatan untuk penanganan darurat semuanya juga ludes terbakar.
Hendrik mengatakan ada dua ruangan yang yang diduga menjadi penyebab awal terbakarnya RSUD tersebut. Dua ruangan itu adalah ruangan untuk Farmasi dan ruangan penyimpanan obat-obatan.
"Sudah ada beberapa saksi yang kita periksa dan memang dari hasil pemeriksaan para saksi menyebutkan ada bunyi ledakan di salah satu ruangan. Saksi itu pun memanggil rekan-rekannya, dan saat tiba ruangan itu sudah terbakar," tambah dia.
Hendrik pun mengatakan untuk mencari tahu penyebab pastinya terbakarnya RSUD tersebut pihaknya masih menunggu kedatangan dari tim laboratorium forensik Denpasar Bali untuk kembali melakukan olah tempat kejadian peristiwa (TKP).
Sebelumnya diberitakan pada Sabtu (9/5) dini hari pukul 02.30 WITA terjadi kebakaran di RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, di pulau Flores.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur drg. Dominikus Minggu Mere mengatakan bahwa, pihaknya akan mengirim bantuan obat-obatan maupun APD bagi tenaga medis untuk penanganan pasien COVID-19 di tempat itu.
"Agar pelayanan medis tetap berjalan dengan maksimal di RSUD Aeramo maka Pemerintah NTT segera mengirim obat-obatan untuk penanganan darurat serta un APD bagi tenaga medis untuk penanganan COVID-19 di Nagekeo," kata dia.
Baca juga: NTT sends PPE to Aeramo Mbay Hospital engulfed in flames
Ia mengatakan sarana farmasi merupakan tulang punggung dalam pelayanan kesehatan di RSUD Aeramo, sehingga Pemerintah Provinsi NTT segera mengirim bantuan sarana obat-obatan maupun APD untuk penanganan COVID-19 di Kabupaten Nagekeo.