Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menegaskan tidak perlu tergesa-gesa membuka dan mengoperasikan kembali tempat atau destinasi wisata di Indonesia.
“Mengenai waktunya kapan, ini tolong betul-betul tidak usah tergesa-gesa,” kata Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas melalui konferensi video dengan topik "Tatanan Normal Baru di Sektor Pariwisata yang Produktif dan Aman COVID-19" dari Istana Merdeka Jakarta, Kamis, (28/5).
Presiden justru lebih menekankan pentingnya untuk patuh terhadap tahapan-tahapan terkait standar baru yang disusun bagi sektor pariwisata dalam menghadapi era normal baru.
Baca juga: Pemerintah alokasikan Rp1,3 triliun bangun kawasan wisata Labuan Bajo
Menurut dia, pengawasan dalam penerapan kebijakan normal baru di sektor pariwisata sangat penting sebelum destinasi dibuka kembali setelah pandemi COVID-19.
“Tapi tahapan-tahapan yang saya sampaikan dilalui dan dikontrol dengan baik,” katanya.
Oleh sebab itu, menurut Presiden, setelah pandemi, Indonesia harus melakukan inovasi pada sektor pariwisata.
“Kita harus melakukan inovasi, melakukan perbaikan-perbaikan sehingga cepat beradaptasi dengan perubahan tren yang kemungkinan besar nanti akan terjadi di dunia pariwisata global,” katanya.
Baca juga: Destinasi wisata di NTT mulai dibuka untuk wisatawan pada 15 Juni
Baca juga: Presiden Jokowi kerahkan TNI dan Polri secara masif, minta warga patuhi PSBB
Ia menekankan untuk saat ini terlebih dahulu Indonesia harus fokus menggarap sektor pariwisata domestik dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dalam pelaksanaannya.
“Mengenai waktunya kapan, ini tolong betul-betul tidak usah tergesa-gesa,” kata Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas melalui konferensi video dengan topik "Tatanan Normal Baru di Sektor Pariwisata yang Produktif dan Aman COVID-19" dari Istana Merdeka Jakarta, Kamis, (28/5).
Presiden justru lebih menekankan pentingnya untuk patuh terhadap tahapan-tahapan terkait standar baru yang disusun bagi sektor pariwisata dalam menghadapi era normal baru.
Baca juga: Pemerintah alokasikan Rp1,3 triliun bangun kawasan wisata Labuan Bajo
Menurut dia, pengawasan dalam penerapan kebijakan normal baru di sektor pariwisata sangat penting sebelum destinasi dibuka kembali setelah pandemi COVID-19.
“Tapi tahapan-tahapan yang saya sampaikan dilalui dan dikontrol dengan baik,” katanya.
Oleh sebab itu, menurut Presiden, setelah pandemi, Indonesia harus melakukan inovasi pada sektor pariwisata.
“Kita harus melakukan inovasi, melakukan perbaikan-perbaikan sehingga cepat beradaptasi dengan perubahan tren yang kemungkinan besar nanti akan terjadi di dunia pariwisata global,” katanya.
Baca juga: Destinasi wisata di NTT mulai dibuka untuk wisatawan pada 15 Juni
Baca juga: Presiden Jokowi kerahkan TNI dan Polri secara masif, minta warga patuhi PSBB
Ia menekankan untuk saat ini terlebih dahulu Indonesia harus fokus menggarap sektor pariwisata domestik dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dalam pelaksanaannya.