Kupang (ANTARA) - Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mendapat bantuan penyambungan listrik gratis dari pemerintah pusat untuk 4.143 kepala keluarga (KK), kata General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah NTT, Agustinus Jatmiko.
Dalam keterangan tertulis kepada wartawan di Kupang, Kamis, ia menjelaskan bantuan program bantuan pasang baru listrik (BPBL) telah diresmikan Menteri Energi Sumber Daya Mineral Arifin Tarsif dalam kegiatan yang digelar secara daring pada Kamis (16/7).
"Dari alokasi BPBL secara keseluruhan sebanyak 57.573 KK, NTT mendapat sebanyak 4.413 KK untuk masyarakat kurang mampu yang menyebar di berbagai daerah di NTT," katanya.
Baca juga: PLN: Daya listrik di Pulau Timor segera bertambah 40 MW
Ia menjelaskan bantuan ini bersumber dari sejumlah pihak di antaranya para ASN Kementerian ESDM sebanyak 236 KK, PT Cikarang Lisrtindo 2.000 KK, dan PT Sumber Energi Sakti Prima sebanyak 1.907 KK.
Jatmiko mengapresiasi dukungan Kementerian ESDM untuk penyaluran bantuan tersebut untuk mendukung peningkatan rasio elektrifikasi di NTT.
Hingga Juni 2020, lanjut dia, kondisi rasio elektrifikasi di NTT mencapai 86,81 persen, sedang rasio desa berlistrik sebesar 94,09 persen.
Jatmiko menjelaskan sasaran utama bantuan ini adalah masyarakat kurang mampu yang tercatat dalam basis data terpadu Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
Ia beharap bantuan ini dapat meringankan beban biaya penyambungan listrik baru yang selama ini menjadi keluhan utama masyarakat yang belum menikmati listrik.
Baca juga: Sebanyak 320.000 pelanggan listrik di NTT dapat keringanan biaya listrik
Pihaknya juga berharap dukungan bantuan seperti ini dihadirkan setiap pemerintah daerah di NTT agar masyarakatnya bisa segera menikmati listrik.
"Tentu program subsidi dari pemerintah daerah maupun dari lintas intansi lainnya untuk pemasangan baru juga akan sangat membantu masyarakat, di sisi lain juga mempercepat peningkatan elektrifikasi pada setiap daerah di NTT," katanya.
Dalam keterangan tertulis kepada wartawan di Kupang, Kamis, ia menjelaskan bantuan program bantuan pasang baru listrik (BPBL) telah diresmikan Menteri Energi Sumber Daya Mineral Arifin Tarsif dalam kegiatan yang digelar secara daring pada Kamis (16/7).
"Dari alokasi BPBL secara keseluruhan sebanyak 57.573 KK, NTT mendapat sebanyak 4.413 KK untuk masyarakat kurang mampu yang menyebar di berbagai daerah di NTT," katanya.
Baca juga: PLN: Daya listrik di Pulau Timor segera bertambah 40 MW
Ia menjelaskan bantuan ini bersumber dari sejumlah pihak di antaranya para ASN Kementerian ESDM sebanyak 236 KK, PT Cikarang Lisrtindo 2.000 KK, dan PT Sumber Energi Sakti Prima sebanyak 1.907 KK.
Jatmiko mengapresiasi dukungan Kementerian ESDM untuk penyaluran bantuan tersebut untuk mendukung peningkatan rasio elektrifikasi di NTT.
Hingga Juni 2020, lanjut dia, kondisi rasio elektrifikasi di NTT mencapai 86,81 persen, sedang rasio desa berlistrik sebesar 94,09 persen.
Jatmiko menjelaskan sasaran utama bantuan ini adalah masyarakat kurang mampu yang tercatat dalam basis data terpadu Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
Ia beharap bantuan ini dapat meringankan beban biaya penyambungan listrik baru yang selama ini menjadi keluhan utama masyarakat yang belum menikmati listrik.
Baca juga: Sebanyak 320.000 pelanggan listrik di NTT dapat keringanan biaya listrik
Pihaknya juga berharap dukungan bantuan seperti ini dihadirkan setiap pemerintah daerah di NTT agar masyarakatnya bisa segera menikmati listrik.
"Tentu program subsidi dari pemerintah daerah maupun dari lintas intansi lainnya untuk pemasangan baru juga akan sangat membantu masyarakat, di sisi lain juga mempercepat peningkatan elektrifikasi pada setiap daerah di NTT," katanya.