Labuan Bajo (ANTARA) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berniat mengajukan usulan ke Kementerian Keuangan untuk memberikan anggaran subsidi kepada maskapai penerbangan yang melayani 13 destinasi wisata di Indonesia.
"Subsidi itu menjadi penting. Semua stakeholder setuju termasuk Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Karena itu, kami akan menghadap Menteri Keuangan untuk subsidi diberikan kepada 13 destinasi wisata," kata Budi Karya Sumadi dalam jumpa pers di Labuan Bajo, NTT, Kamis (12/11).
Pernyataan tersebut dikemukakan Menhub menjawab pertanyaan seputar upaya Kementerian Perhubungan untuk memberikan subsidi penerbangan, agar harga tiket ke destinasi wisata bisa lebih murah, sekaligus meningkatkan kunjungan wisatawan.
"Perintah presiden kepada Kementerian Perhubungan jelas bahwa harus men-support kegiatan pariwisata. Karena itu, setelah melakukan persiapan prasarana kami memastikan protokol kesehatan di bandara-bandara dengan baik," katanya.
"Syukurlah bahwa pada liburan panjang, ada dua riset yang kami lakukan yakni pertama bahwa mereka yang terpapar relatif datar, tidak ada kenaikan," tambahnya.
Baca juga: Kunjungi Kupang, Menhub tinjau pengiriman sapi dengan kapal tol laut
Baca juga: Menhub pastikan pembangunan insfrastruktur Labuan Bajo tetap jalan
Kedua dengan adanya subsidi di bandara, pertumbuhan pengguna maskapai relatif baik. Hal ini ditandai dengan jumlah penerbangan Soekarno Hatta sudah mencapai 60 persen dari sebelum pandemi.
Bahkan khusus untuk tiket ke Labuan Bajo pada liburan panjang lalu, susah mendapatkannya, padahal Garuda Indonesia sudah terbang dengan pesawat yang lebih lebar.
"Karena itu, kami akan menghadap Menteri Keuangan untuk subsidi diberikan kepada 13 destinasi wisata, dengan adanya subsidi itu, maka harga tiket relatif bisa lebih rendah," katanya.
Kementerian Perhubungan akan meminta maskapai penerbangan untuk menggunakan pesawat yang lebih besar guna melayani penerbangan dari Jakarta ke 13 titik destinasi wisata itu.
"Tujuannya agar ada suatu komulasi yakni harga tiket bisa lebih rendah dan kapasitas angkutan bisa kita tingkatkan," kata Menhub.
"Subsidi itu menjadi penting. Semua stakeholder setuju termasuk Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Karena itu, kami akan menghadap Menteri Keuangan untuk subsidi diberikan kepada 13 destinasi wisata," kata Budi Karya Sumadi dalam jumpa pers di Labuan Bajo, NTT, Kamis (12/11).
Pernyataan tersebut dikemukakan Menhub menjawab pertanyaan seputar upaya Kementerian Perhubungan untuk memberikan subsidi penerbangan, agar harga tiket ke destinasi wisata bisa lebih murah, sekaligus meningkatkan kunjungan wisatawan.
"Perintah presiden kepada Kementerian Perhubungan jelas bahwa harus men-support kegiatan pariwisata. Karena itu, setelah melakukan persiapan prasarana kami memastikan protokol kesehatan di bandara-bandara dengan baik," katanya.
"Syukurlah bahwa pada liburan panjang, ada dua riset yang kami lakukan yakni pertama bahwa mereka yang terpapar relatif datar, tidak ada kenaikan," tambahnya.
Baca juga: Kunjungi Kupang, Menhub tinjau pengiriman sapi dengan kapal tol laut
Baca juga: Menhub pastikan pembangunan insfrastruktur Labuan Bajo tetap jalan
Kedua dengan adanya subsidi di bandara, pertumbuhan pengguna maskapai relatif baik. Hal ini ditandai dengan jumlah penerbangan Soekarno Hatta sudah mencapai 60 persen dari sebelum pandemi.
Bahkan khusus untuk tiket ke Labuan Bajo pada liburan panjang lalu, susah mendapatkannya, padahal Garuda Indonesia sudah terbang dengan pesawat yang lebih lebar.
"Karena itu, kami akan menghadap Menteri Keuangan untuk subsidi diberikan kepada 13 destinasi wisata, dengan adanya subsidi itu, maka harga tiket relatif bisa lebih rendah," katanya.
Kementerian Perhubungan akan meminta maskapai penerbangan untuk menggunakan pesawat yang lebih besar guna melayani penerbangan dari Jakarta ke 13 titik destinasi wisata itu.
"Tujuannya agar ada suatu komulasi yakni harga tiket bisa lebih rendah dan kapasitas angkutan bisa kita tingkatkan," kata Menhub.