Kupang (Antara NTT) - Perusahan mebel Abon Jaya yang memproduksi berbagai jenis perabot rumah tangga di Naibonat, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, Jumat (8/9) sekitar pukul 11.00 Wita ludes terbakar.
Kebakaran yang menghanguskan seluruh bangunan perusahan mebel itu, pertama kali muncul dari bagian belakang bangunan mesin pemotong kayu kemudian merembet ke ruangan penyimpanan mebel hingga menghanguskan seluruh bangunan pengolahan abon dan se`i yang berada dalam satu lokasi.
Pantauan Antara di lokasi kejadian menyebutkan api berkobar dengan cepat ke seluruh bangunan, karena saat itu sedang terjadi angin kencang yang sulit dikendalikan.
Hanya dalam waktu sekitar satu jam seluruh bangunan perusahan itu rata dengan tanah, meski telah mengerahkan dua unit mobil pemadam kebakaran untuk menjinakan si jago merah itu.
Ia menghimbau warga Kabupaten Kupang untuk tidak membiasakan diri membakar rumput kering di sekitar kawasan pemukiman, karena mudah terbakar dan bisa merambah tempat tinggal.
Dalam mengatasi bencana kebakaran di daerah ini, BPBD Kabupaten Kupang selalu berkordinasi dengan Dinas Pemadaman Kota Kupang, TNI dan Polri jika kasus kebakaran yang terjadi sangat luas sehingga membutuhkan banyak bantuan tenaga dan peralatan pemadaman.
Kebakaran yang menghanguskan seluruh bangunan perusahan mebel itu, pertama kali muncul dari bagian belakang bangunan mesin pemotong kayu kemudian merembet ke ruangan penyimpanan mebel hingga menghanguskan seluruh bangunan pengolahan abon dan se`i yang berada dalam satu lokasi.
Pantauan Antara di lokasi kejadian menyebutkan api berkobar dengan cepat ke seluruh bangunan, karena saat itu sedang terjadi angin kencang yang sulit dikendalikan.
Hanya dalam waktu sekitar satu jam seluruh bangunan perusahan itu rata dengan tanah, meski telah mengerahkan dua unit mobil pemadam kebakaran untuk menjinakan si jago merah itu.
Prajurit TNI dan Polri serta ratusan warga setempat, ikut memadamkan kobaran api tersebut, namun si jago merah terus membesar menghanguskan seluruh bangunan itu.
Menurut Junaidi Latuka, pemilik perusahan Abon Jaya, api pertama kali muncul dari bagian belakang bangunan pemotong kayu dan menjalar ke seluruh bangunan yang ada.
"Api pertama kali muncul dari bagian belakang bangunan mesin. Api kemudian membakar serbuk kayu hingga menghanguskan seluruh bangun itu," kata Junaidi.
Selain menghanguskan bangunan serta mebel yang sudah siap dipasarkan, api juga menghanguskan bangunan pembuat abon termasuk bahan baku pembuat abonnya.
"Dalam bangunan pembuatan abon terdapat bahan baku pembuat abon seperti daging sapi. Bahkan sebagian abon yang sudah dikemas untuk dijual juga ludes terbakar dalam peristiwa ini," kata Junaidi.
Ia menambahkan, kerugian yang dialami perusahan Abon Jaya diperkirakan mencapai sekitar Rp500 juta, karena seluruh bangunan termasuk mesin bubut serta bahan baku pembuat abon semuanya ludes terbakar.
Menurut Junaidi Latuka, pemilik perusahan Abon Jaya, api pertama kali muncul dari bagian belakang bangunan pemotong kayu dan menjalar ke seluruh bangunan yang ada.
"Api pertama kali muncul dari bagian belakang bangunan mesin. Api kemudian membakar serbuk kayu hingga menghanguskan seluruh bangun itu," kata Junaidi.
Selain menghanguskan bangunan serta mebel yang sudah siap dipasarkan, api juga menghanguskan bangunan pembuat abon termasuk bahan baku pembuat abonnya.
"Dalam bangunan pembuatan abon terdapat bahan baku pembuat abon seperti daging sapi. Bahkan sebagian abon yang sudah dikemas untuk dijual juga ludes terbakar dalam peristiwa ini," kata Junaidi.
Ia menambahkan, kerugian yang dialami perusahan Abon Jaya diperkirakan mencapai sekitar Rp500 juta, karena seluruh bangunan termasuk mesin bubut serta bahan baku pembuat abon semuanya ludes terbakar.
15 kasus
Sementara itu, Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang mencatat telah terjadi 15 kasus kebakaran di wilayah Kabupaten Kupang selama Agustus-September 2017.
"Kasus kebakaran umumnya adalah pembakaran padang serta kawasan hutan untuk berlandang dan permukiman penduduk," kata Kepala BPBD Kabupaten Kupang Charles Pandie ketika ditemui di Oelamasi, sekitar 38 km timur Kota Kupang.
Selama musim kemarau melanda daerah ini, kata Pandie, semua petugas pemadam kebakaran dalam kondisi siaga 24 jam untuk mempercepat penangulangan bencana kebakaran yang sering terjadi.
"Petugas kebakaran sudah dalam kondisi siaga termasuk fasilitas mobil kebakaran sudah dalam kondisi siaga untuk menangani kebakaran. Jika terjadi kebakaran kita langsung gerakan bantuan pemadaman ke lokasi kejadian sehingga bisa melokalisir kebakaran.
"Kasus kebakaran umumnya adalah pembakaran padang serta kawasan hutan untuk berlandang dan permukiman penduduk," kata Kepala BPBD Kabupaten Kupang Charles Pandie ketika ditemui di Oelamasi, sekitar 38 km timur Kota Kupang.
Selama musim kemarau melanda daerah ini, kata Pandie, semua petugas pemadam kebakaran dalam kondisi siaga 24 jam untuk mempercepat penangulangan bencana kebakaran yang sering terjadi.
"Petugas kebakaran sudah dalam kondisi siaga termasuk fasilitas mobil kebakaran sudah dalam kondisi siaga untuk menangani kebakaran. Jika terjadi kebakaran kita langsung gerakan bantuan pemadaman ke lokasi kejadian sehingga bisa melokalisir kebakaran.
Ia menghimbau warga Kabupaten Kupang untuk tidak membiasakan diri membakar rumput kering di sekitar kawasan pemukiman, karena mudah terbakar dan bisa merambah tempat tinggal.
Dalam mengatasi bencana kebakaran di daerah ini, BPBD Kabupaten Kupang selalu berkordinasi dengan Dinas Pemadaman Kota Kupang, TNI dan Polri jika kasus kebakaran yang terjadi sangat luas sehingga membutuhkan banyak bantuan tenaga dan peralatan pemadaman.