Kupang (Antara NTT) - Rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang tengah berlangsung di Kupang, adalah membahas berbagai masalah terkait Pemilihan Umum 2019 dan pemilihan kepala daerah 2018.
"Rapimpnas di Kupang untuk yang ketiga kalinya dilaksanakan. Agenda yang dibahas dalam Rapimpnas kali ini adalah masalah-masalah yang berkaitan dengan persiapan pelaksanaan pemilu 2019 dan pilkada serentak 2018," kata Juru bicara KPU Nusa Tenggara Timur Yosafat Koli kepada wartawan di Kupang, Rabu.
Dia juga menyampaikan permohonan maaf karena rapat dilakukan secara tertutup sehingga wartawan tidak bisa mendapat akes untuk melakukan liputan, walaupun sudah menunggu sejak pagi.
"Sebagai mantan wartawan, saya memahami kekecewaan teman-teman, tetapi kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini," kata Yosafat Koli.
Berdasarkan pengalaman kata dia, setiap Rapimnas memang ketat kendali informasinya karena banyak isu, masalah yang dikupas secara blak-blakan. Karena itu, panitia pusat memang memperketat akses informasi, tetapi bukan tidak terbuka.
"Sebagai tuan rumah, kami berusaha menjembatani hal ini supaya ada waktu khusus untuk jumpa pers dengan wartawan," katanya.
Dalam jumpa pers nanti, wartawan bisa menanyakan semua hal yang berkaitan dengan persiapan KPU menghadapi pilkada serentak 2018 dan pemilu 2019 langsung kepada Ketua KPU Arief Budiman.
Termasuk masalah-masalah yang dibahas dalam Rapimnas, dan solusi yang akan diambil oleh KPU sebagai penyelenggara, kata Yosafat Koli.
Rapimnas KPU RI dan KPU Provinsi se-Indonesia yang dibuka pada Selasa, (12/9) malam itu akan berlangsung hingga 15 September 2017.
"Rapimpnas di Kupang untuk yang ketiga kalinya dilaksanakan. Agenda yang dibahas dalam Rapimpnas kali ini adalah masalah-masalah yang berkaitan dengan persiapan pelaksanaan pemilu 2019 dan pilkada serentak 2018," kata Juru bicara KPU Nusa Tenggara Timur Yosafat Koli kepada wartawan di Kupang, Rabu.
Dia juga menyampaikan permohonan maaf karena rapat dilakukan secara tertutup sehingga wartawan tidak bisa mendapat akes untuk melakukan liputan, walaupun sudah menunggu sejak pagi.
"Sebagai mantan wartawan, saya memahami kekecewaan teman-teman, tetapi kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini," kata Yosafat Koli.
Berdasarkan pengalaman kata dia, setiap Rapimnas memang ketat kendali informasinya karena banyak isu, masalah yang dikupas secara blak-blakan. Karena itu, panitia pusat memang memperketat akses informasi, tetapi bukan tidak terbuka.
"Sebagai tuan rumah, kami berusaha menjembatani hal ini supaya ada waktu khusus untuk jumpa pers dengan wartawan," katanya.
Dalam jumpa pers nanti, wartawan bisa menanyakan semua hal yang berkaitan dengan persiapan KPU menghadapi pilkada serentak 2018 dan pemilu 2019 langsung kepada Ketua KPU Arief Budiman.
Termasuk masalah-masalah yang dibahas dalam Rapimnas, dan solusi yang akan diambil oleh KPU sebagai penyelenggara, kata Yosafat Koli.
Rapimnas KPU RI dan KPU Provinsi se-Indonesia yang dibuka pada Selasa, (12/9) malam itu akan berlangsung hingga 15 September 2017.