Kupang (Antara NTT) - Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Nusa Tenggara Timur terus memaksimalkan layanan jasa promosi pariwisata untuk menarik wisatawan ke daerah ini dan menjadikan Nusa Tenggara Timur sebagai provinsi tujuan wisata tahun 2018.
"Ini sudah menjadi target kami (tujuan wisata 2018) sehingga kami terus memaksimalkan promosi destinasi prioritas seperti Pulau Komodo, Danau Kelimutu, Pasola di Kabupaten Sumba Barat, Taman laut di Kabupaten Alor dan Pantai Nemrala Kabupaten Rote Ndao," kata Ketua BPPD NTT Juvenile Djojana kepada Antara di Kupang, Selasa.
Ia mengatakan hal itu terkait upaya mempromosikan pariwisata Nusa Tenggara Timur ke mancanegara terutama ke negara tetangga seperti Malaysia, Australia dan Timor Leste.
Ia mengatakan destinasi pariwisata tersebut tidak dimiliki daerah lain, sehingga pihaknya terus fokus untuk memperkenalkan kepada para wisatawan.
"Pemerintah sudah cukup membantu kita, yakni membuka akses penerbangan dari dan ke berbagai daerah di NTT dan nusantara serta mancanegara yang terasa kian marak dewasa ini," ujarnya.
Ia mengatakan destinasi pariwisata tersebut menjadi jualan utama bagi wisatawan dari Australia dan Tiongkok yang diperkirakan akan mendominasi arus kunjungan ke NTT pada 2018.
"Dari 1,16 juta wisman yang datang ke Indonesia hingga Agustus 2017, wisman asal Tiongkok mencatat jumlah kunjungan paling tinggi, yakni 13,19 persen, disusul Singapura 9,83 persen, Malaysia 9,62 persen, Australia 7,91 persen, dan India 4,19 persen," katanya.
Ia menambahkan jumlah wisatawan yang menginap pada sejumlah hotel berbintang di NTT sebanyak 20.724 orang dengan rincian 19.167 orang wisatawan nusantara dan 1.557 orang wisatawan mancanegara.
Hal inilah yang mendorong pihaknya untuk fokus mempromosikan destinasi pariwisata di NTT yang dinilai lebih memiliki nilai jual dan memiliki keunikan tersendiri.
"Kata kunci untuk pariwisata adalah promosi. Promosi yang baik dan terstruktur akan berdampak baik bagi perkembangan pariwisata di suatu daerah," katanya.
Ia menyebut ada beberapa destinasi wisata di NTT yang tidak ada dibelahan dunia lain, seperti Komodo serta Danau Tiga Warna di puncak Gunung Kelimutu di Kabupaten Ende, Flores.
Menurut dia, ada sejumlah hal yang menjadi ganjalan bagi pengembangan pariwisata di NTT, yakni minimnya infrastruktur pendukung, keterbatasan sarana tranportasi udara, laut, dan darat.
Di sisi lain, kualitas SDM lokal juga menjadi salah satu ganjalan dalam pengembangan pariwisata di NTT serta sikap apatis pemerintah di tingkat kabupaten/kota dalam pengembangan pariwisata di daerahnya masing-masing.
"Ini sudah menjadi target kami (tujuan wisata 2018) sehingga kami terus memaksimalkan promosi destinasi prioritas seperti Pulau Komodo, Danau Kelimutu, Pasola di Kabupaten Sumba Barat, Taman laut di Kabupaten Alor dan Pantai Nemrala Kabupaten Rote Ndao," kata Ketua BPPD NTT Juvenile Djojana kepada Antara di Kupang, Selasa.
Ia mengatakan hal itu terkait upaya mempromosikan pariwisata Nusa Tenggara Timur ke mancanegara terutama ke negara tetangga seperti Malaysia, Australia dan Timor Leste.
Ia mengatakan destinasi pariwisata tersebut tidak dimiliki daerah lain, sehingga pihaknya terus fokus untuk memperkenalkan kepada para wisatawan.
"Pemerintah sudah cukup membantu kita, yakni membuka akses penerbangan dari dan ke berbagai daerah di NTT dan nusantara serta mancanegara yang terasa kian marak dewasa ini," ujarnya.
Ia mengatakan destinasi pariwisata tersebut menjadi jualan utama bagi wisatawan dari Australia dan Tiongkok yang diperkirakan akan mendominasi arus kunjungan ke NTT pada 2018.
"Dari 1,16 juta wisman yang datang ke Indonesia hingga Agustus 2017, wisman asal Tiongkok mencatat jumlah kunjungan paling tinggi, yakni 13,19 persen, disusul Singapura 9,83 persen, Malaysia 9,62 persen, Australia 7,91 persen, dan India 4,19 persen," katanya.
Ia menambahkan jumlah wisatawan yang menginap pada sejumlah hotel berbintang di NTT sebanyak 20.724 orang dengan rincian 19.167 orang wisatawan nusantara dan 1.557 orang wisatawan mancanegara.
Hal inilah yang mendorong pihaknya untuk fokus mempromosikan destinasi pariwisata di NTT yang dinilai lebih memiliki nilai jual dan memiliki keunikan tersendiri.
"Kata kunci untuk pariwisata adalah promosi. Promosi yang baik dan terstruktur akan berdampak baik bagi perkembangan pariwisata di suatu daerah," katanya.
Ia menyebut ada beberapa destinasi wisata di NTT yang tidak ada dibelahan dunia lain, seperti Komodo serta Danau Tiga Warna di puncak Gunung Kelimutu di Kabupaten Ende, Flores.
Menurut dia, ada sejumlah hal yang menjadi ganjalan bagi pengembangan pariwisata di NTT, yakni minimnya infrastruktur pendukung, keterbatasan sarana tranportasi udara, laut, dan darat.
Di sisi lain, kualitas SDM lokal juga menjadi salah satu ganjalan dalam pengembangan pariwisata di NTT serta sikap apatis pemerintah di tingkat kabupaten/kota dalam pengembangan pariwisata di daerahnya masing-masing.