Tokyo (ANTARA) - Sekretaris Kabinet Jepang Katsunobu Kato pada Senin, (15/3) menuturkan bahwa pemerintah sedang memantau kudeta miiter Myanmar baru-baru ini dan akan mempertimbangkan respons terhadap perkembangan di negara Asia Tenggara tersebut.
"Ke depannya, Jepang akan mempertimbangkan cara untuk menanggapi situasi di Myanmar dalam hal kerja sama ekonomi dan kebijakan dengan memantau perkembangan situasinya, seraya memikirkan respons dari negara-negara yang bersangkutan," kata Kato saat konferensi pers.
Pernyataan ini muncul setelah Korea Selatan mengatakan akan menghentikan pertukaran pertahanan dengan Myanmar dan melarang ekspor senjata ke negara tersebut usai terjadinya kudeta militer bulan lalu dan penindakan brutal terhadap massa pro demokrasi.
Baca juga: Militer Myanmar gunakan taktik tempur lawan protes
Baca juga: Pasukan keamanan Myanmar lakukan penggerebekan malam
Pada Minggu (14/3) sedikitnya 38 demonstran dan polisi tewas di Myanmar.
Sumber: Reuters
"Ke depannya, Jepang akan mempertimbangkan cara untuk menanggapi situasi di Myanmar dalam hal kerja sama ekonomi dan kebijakan dengan memantau perkembangan situasinya, seraya memikirkan respons dari negara-negara yang bersangkutan," kata Kato saat konferensi pers.
Pernyataan ini muncul setelah Korea Selatan mengatakan akan menghentikan pertukaran pertahanan dengan Myanmar dan melarang ekspor senjata ke negara tersebut usai terjadinya kudeta militer bulan lalu dan penindakan brutal terhadap massa pro demokrasi.
Baca juga: Militer Myanmar gunakan taktik tempur lawan protes
Baca juga: Pasukan keamanan Myanmar lakukan penggerebekan malam
Pada Minggu (14/3) sedikitnya 38 demonstran dan polisi tewas di Myanmar.
Sumber: Reuters