Kupang (Antara NTT) - Kepala Dinas Ketahanan Pangan Nusa Tenggara Timur Hadji Husen mengatakan kekeringan yang melanda sebagian besar wilayah NTT saat ini, sama sekali tidak mempengaruhi hasil pertanian.

"Kita sudah masuk musim kemarau dan kita tidak bisa menghindarinya karena alam NTT memang seperti itu. Tetapi tahun ini sebenarnya hasil pertanian kita cukup bagus. Semua petani dapat hasil bagus," kata Hadji Husen kepada wartawan di Kupang, Rabu.

Dia mengemukakan hal itu ketika ditanya tentang dampak kekeringan terhadap hasil pertanian di provinsi berbasis kepulauan itu.

Husen mengatakan hampir semua wilayah di NTT saat ini dilaporkan mengalami kekeringan hebat, dan telah berdampak pada kesulitan air bersih warga karena sumber-sumber mata air mengering.

"Yang dirasakan masyarakat saat ini adalah kesulitan mendapatkan air bersih. Sementara, hasil pertanian mereka masih mencukupi," ujarnya.

Dia mengatakan, alam NTT menyimpan banyak sekali pangan yang bisa dimanfaatkan saat musim kemarau yang selalu berujung paceklik.

"Soal musim kemarau sampai membawa dampak kekeringan, itu hal biasa bagi masyarakat NTT, karena alam kita memang demikian," katanya menambahkan.

Dia menambahkan selain buah-buahan dan jagung, setiap pulau atau daerah di NTT memproduksi umbi-umbian yang bisa menjadi makanan bagi masyarakat setempat.

Husen mengatakan saat ini stok beras yang beredar di masyarakat mulai berkurang, walaupun masih terdapat 180.000 ton yang berada di gudang dan petani.

"Peredaran beras di masyarakat sekarang ini menipis. Sementara jagung dan umbi-umbian justeru melimpah di pasaran dengan harga yang cukup terjangkau," katanya.

Karena itu, walaupun kekeringan hebat melanda wilayah itu, sema sekali tidak berdampak pada masalah pangan, apalagi saat ini masyarakat sudah mulai bersiap-siap untuk menanam kembali.

Pewarta : Bernadus Tokan
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024