Guatemala City (ANTARA) - Guatemala akan membatasi pengunjung yang baru-baru ini pergi ke Brazil, Inggris, dan Afrika Selatan dalam upaya mengendalikan lonjakan kasus virus corona, kata Presiden Alejandro Giammattei, Jumat (16/4).
Kebijakan itu akan mulai berlaku pada Sabtu dan berlangsung hingga 30 April, berlaku bagi wisatawan yang telah ke negara-negara tersebut dalam dua minggu sebelumnya, kata Giammattei dalam pidato publiknya.
Dia mencatat bahwa Guatemala telah mencatat 5.813 infeksi baru COVID-19 dalam lima hari terakhir, menjadikan total infeksi di negara Amerika Tengah itu menjadi 210.667 kasus yang dikonfirmasi.
"Itu telah memicu kewaspadaan kami dan memaksa kami untuk segera menetapkan keadaan pencegahan," kata Giammattei.
Baca juga: Presiden Biden siap umumkan penarikan pasukan AS dari Afghanistan
Guatemala sebelumnya telah memberlakukan penguncian yang ketat dan pembatasan perjalanan untuk mencegah penyebaran virus, yang telah menyebabkan 7.160 kematian di negara berpenduduk 16 juta orang itu.
Sumber: Reuters
Kebijakan itu akan mulai berlaku pada Sabtu dan berlangsung hingga 30 April, berlaku bagi wisatawan yang telah ke negara-negara tersebut dalam dua minggu sebelumnya, kata Giammattei dalam pidato publiknya.
Dia mencatat bahwa Guatemala telah mencatat 5.813 infeksi baru COVID-19 dalam lima hari terakhir, menjadikan total infeksi di negara Amerika Tengah itu menjadi 210.667 kasus yang dikonfirmasi.
"Itu telah memicu kewaspadaan kami dan memaksa kami untuk segera menetapkan keadaan pencegahan," kata Giammattei.
Baca juga: Presiden Biden siap umumkan penarikan pasukan AS dari Afghanistan
Guatemala sebelumnya telah memberlakukan penguncian yang ketat dan pembatasan perjalanan untuk mencegah penyebaran virus, yang telah menyebabkan 7.160 kematian di negara berpenduduk 16 juta orang itu.
Sumber: Reuters