Kupang (ANTARA) - Pemerintah kabupaten Manggarai Timur saat ini tengah fokus untuk menjadikan desa sebagai pusat pergerakan ekonomi masyarakat, kata Bupati Mamggarai Timur Agas Andreas, Kamis, (22/4).
"Visi pengembangan pariwisata Manggarai Timur adalah peningkatan taraf ekonomi melalui pariwisata berbasis masyarakat.
Oleh karena itu tujuan kita adalah menjadikan desa sebagai pusat pergerakan ekonomi masyarakat, " katanya dalam kegiatan diskusi bertemakan Komunikasi, Koordinasi, Kolaborasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Berkelanjutan dan Berdaya Saing Floratama, di Kota Borong.
Bupati Andreas mengatakan sudah mengawalinya dengan menetapkan lima desa wisata dengan keunggulan masing-masing.
Lima desa itu antara lain desa Colol dengan kopinya yang terkenal, desa Bamo dengan pantainya, desa Golo Loni punya agrowisata sawah, desa Nanga Mbaur punya Komodo "Rugu" dan Danau Rana Tonjong nya, serta desa Compang Ndejing dengan pesona pantainya.
Ia juga menekankan mengenai peran pemerintah yang hanya sebagai fasilitator, dengan menyediakan regulasi, menyediakan fasilitas, dan sarana prasarana pendukung.
"Ujung tombak dari pariwisata ini adalah masyarakat sendiri. Kami pemerintah hanyalah pendukung. Untuk itu saya mengharapkan komitmen dan partisipasi aktif dari kita semua," ujar dia.
Baca juga: Pemkab Manggarai gandeng BPOLBF promosikan pariwisata
Baca juga: Gairahkan usaha, Kemenparekraf gelar kurasi bedah desain kemasan
Sementara itu, Direktur Industri dan Kelembagaan Badan Pelaksana Otoritas Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Neysa Amelia mengungkapkan, Forum Floratama yang sudah terbentuk diharapkan menjadi pintu masuk bagi aspirasi dan ide bersama dalam upaya mendorong maju sektor pariwissta dan ekonomi kreatif di Manggarai Timur.
"Forum ini dibentuk untuk mewadahi komunikasi, kolaborasi dan koordinasi lintas pentahelix, karena untuk membangun pariwisata semuanya memegang peranan penting," ujar Neysa
Lebih lanjut, Neysa juga menekankan, bahwa sektor pariwisata itu adalah tanggung jawab lintas sektoral, sehingga harus mengedepankan koordinasi antar pihak.
"Wadah ini adalah milik kita semua untuk saling mendukung, dalam upaya memajukan pariwisata dan ekonomi kreatif Manggarai Timur. Kami siap mendukung teman-teman semua dalam upaya peningkatan kapasitas, menuju pariwisata dan ekonomi kreatif Manggarai Timur yang berdaya saing," tambah dia.
Ia pun menjelaskan sebagai lembaga yang ditugaskan pemerintah pusat melalui Perpres No. 32 Tahun 2018 untuk mengintegrasikan pengembangan kawasan pariwisata wilayah Flores, Lembata, Alor dan Bima (Floratama), Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) terus mengedepankan sinergi dan kolaborasi dengan semua pihak.
"Visi pengembangan pariwisata Manggarai Timur adalah peningkatan taraf ekonomi melalui pariwisata berbasis masyarakat.
Oleh karena itu tujuan kita adalah menjadikan desa sebagai pusat pergerakan ekonomi masyarakat, " katanya dalam kegiatan diskusi bertemakan Komunikasi, Koordinasi, Kolaborasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Berkelanjutan dan Berdaya Saing Floratama, di Kota Borong.
Bupati Andreas mengatakan sudah mengawalinya dengan menetapkan lima desa wisata dengan keunggulan masing-masing.
Lima desa itu antara lain desa Colol dengan kopinya yang terkenal, desa Bamo dengan pantainya, desa Golo Loni punya agrowisata sawah, desa Nanga Mbaur punya Komodo "Rugu" dan Danau Rana Tonjong nya, serta desa Compang Ndejing dengan pesona pantainya.
Ia juga menekankan mengenai peran pemerintah yang hanya sebagai fasilitator, dengan menyediakan regulasi, menyediakan fasilitas, dan sarana prasarana pendukung.
"Ujung tombak dari pariwisata ini adalah masyarakat sendiri. Kami pemerintah hanyalah pendukung. Untuk itu saya mengharapkan komitmen dan partisipasi aktif dari kita semua," ujar dia.
Baca juga: Pemkab Manggarai gandeng BPOLBF promosikan pariwisata
Baca juga: Gairahkan usaha, Kemenparekraf gelar kurasi bedah desain kemasan
Sementara itu, Direktur Industri dan Kelembagaan Badan Pelaksana Otoritas Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Neysa Amelia mengungkapkan, Forum Floratama yang sudah terbentuk diharapkan menjadi pintu masuk bagi aspirasi dan ide bersama dalam upaya mendorong maju sektor pariwissta dan ekonomi kreatif di Manggarai Timur.
"Forum ini dibentuk untuk mewadahi komunikasi, kolaborasi dan koordinasi lintas pentahelix, karena untuk membangun pariwisata semuanya memegang peranan penting," ujar Neysa
Lebih lanjut, Neysa juga menekankan, bahwa sektor pariwisata itu adalah tanggung jawab lintas sektoral, sehingga harus mengedepankan koordinasi antar pihak.
"Wadah ini adalah milik kita semua untuk saling mendukung, dalam upaya memajukan pariwisata dan ekonomi kreatif Manggarai Timur. Kami siap mendukung teman-teman semua dalam upaya peningkatan kapasitas, menuju pariwisata dan ekonomi kreatif Manggarai Timur yang berdaya saing," tambah dia.
Ia pun menjelaskan sebagai lembaga yang ditugaskan pemerintah pusat melalui Perpres No. 32 Tahun 2018 untuk mengintegrasikan pengembangan kawasan pariwisata wilayah Flores, Lembata, Alor dan Bima (Floratama), Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) terus mengedepankan sinergi dan kolaborasi dengan semua pihak.