Kupang (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menghibur anak-anak korban badai Siklon Tropis Seroja yang masih menempati pengungsian di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Gubernur Ridwan Kamil bersama Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Benediktus Polo Maing pada Sabtu, (1/5) ke lokasi pengungsi setempat untuk melihat secara langsung kondisi para pengungsi yang sudah hampir satu bulan menempati tempat itu.
Ridwan Kamil saat mengunjungi lokasi sekolah darurat bagi anak-anak pengungsi sempat bernyanyi bersama anak di pengungsian di Kelurahan Oebufu, Kota Kupang.
Ia berharap, anak-anak di pengungsian tetap semangat dalam belajar sekalipun masih dalam kondisi terdampak bencana.
Ridwan Kamil juga sempat bertemu dengan ibu-ibu yang sedang dalam kondisi hamil.
"Bagi ibu-ibu yang masih dalam kondisi hamil agar selalu menjaga kesehatan selama berada di pengungsian sehingga tetap sehat, apalagi ada beberapa yang sudah hampir melahirkan," kata dia.
Ridwan juga meminta para pengungsi untuk tetap menjaga protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil melihat dampak kerusakan akibat badai siklon tropis seroja di Kampung Amanuban, Kelurahan Oebufu, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (1/5) (Antara/ Benny Jahang)
"Harus tetap pakai masker sehingga tidak terpapar COVID-19,"ujarnya.
Ia bersama sejumlah pejabat itu datang ke NTT untuk melihat kondisi pengungsi korban badai Siklon Tropis Seroja sekaligus menyerahkan bantuan senilai Rp1 miliar bagi korban bencana alam di NTT.
"Bencana alam juga terjadi di Jawa Barat tetapi karena masyarakat NTT juga mengalami bencana sehingga pemerintah dan masyarakat Jawa Barat merasa peduli untuk memberikan bantuan ini, apalagi warga NTT banyak di Bandung untuk melanjutkan pendidikan," kata Ridwan Kamil.
Baca juga: Masyarakat NTT anggap gejala Siklon Seroja angin kencang biasa
Baca juga: 11 kabupaten di NTT belum laporkan data kerusakan rumah akibat siklon Seroja
Gubernur Ridwan Kamil bersama Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Benediktus Polo Maing pada Sabtu, (1/5) ke lokasi pengungsi setempat untuk melihat secara langsung kondisi para pengungsi yang sudah hampir satu bulan menempati tempat itu.
Ridwan Kamil saat mengunjungi lokasi sekolah darurat bagi anak-anak pengungsi sempat bernyanyi bersama anak di pengungsian di Kelurahan Oebufu, Kota Kupang.
Ia berharap, anak-anak di pengungsian tetap semangat dalam belajar sekalipun masih dalam kondisi terdampak bencana.
Ridwan Kamil juga sempat bertemu dengan ibu-ibu yang sedang dalam kondisi hamil.
"Bagi ibu-ibu yang masih dalam kondisi hamil agar selalu menjaga kesehatan selama berada di pengungsian sehingga tetap sehat, apalagi ada beberapa yang sudah hampir melahirkan," kata dia.
Ridwan juga meminta para pengungsi untuk tetap menjaga protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19.
"Harus tetap pakai masker sehingga tidak terpapar COVID-19,"ujarnya.
Ia bersama sejumlah pejabat itu datang ke NTT untuk melihat kondisi pengungsi korban badai Siklon Tropis Seroja sekaligus menyerahkan bantuan senilai Rp1 miliar bagi korban bencana alam di NTT.
"Bencana alam juga terjadi di Jawa Barat tetapi karena masyarakat NTT juga mengalami bencana sehingga pemerintah dan masyarakat Jawa Barat merasa peduli untuk memberikan bantuan ini, apalagi warga NTT banyak di Bandung untuk melanjutkan pendidikan," kata Ridwan Kamil.
Baca juga: Masyarakat NTT anggap gejala Siklon Seroja angin kencang biasa
Baca juga: 11 kabupaten di NTT belum laporkan data kerusakan rumah akibat siklon Seroja