Jakarta (ANTARA) - Tak terasa sudah satu tahun sejak maestro musik campur sari legendaris Didi Kempot meninggal dunia dan menyisakan patah hati yang begitu mendalam bagi banyak orang terutama keluarga dan penggemarnya.
Kepergian penyanyi yang dijuluki The Godfather of Broken Heart itu pun masih dikenang. Sang istri, Yan Vellia, melalui unggahannya di Instagram membagikan beberapa kenangan dan rasa rindunya akan sang suami.
"05 Mei 2020 - 05 mei 2021 kata 'jangan' tidak bisa mencegah takdirmu ya Allah. Setahun kepergian mu .. Dengan namamu, masih banyak yang sayang kami, masih banyak yang mendukung men-support kami .. Dengan namamu pula banyak yang mengaku pendukungmu, tapi tidak mengenal kami. Tapi kami yakin papa melihat kami di surga .. Bahagialah di surga keabadianmu, pahlawan kami .. Doa kami selalu untukmu .. Kami merindumu selalu," tulis Yan Velilla pada Rabu, (5/5).
Para sad boys dan sad girls, julukan para pencinta karya-karya Didi, pun membanjiri unggahan tersebut. Banyak yang mengungkapkan rasa rindu dan mengirimkan doa untuk sang idola. "5 Mei 2020, sejak saat itu sudah tidak ada lagi konser-konser ambyar, cidro, tembang-tembang Jawa lawas. Yang ada hanyalah karya-karyamu yang abadi di hati. Al-Fatihah," tulis salah satu penggemar, @retnopangast.
Banyak cara untuk mengenang sang legenda. Sebelumnya di malam Grand Final Indonesian Idol pada akhir April lalu, Krisdayanti, Judika, dan Melisa membawakan kembali lagu ikonis Didi Kempot berjudul "Banyu Langit" dengan sentuhan yang modern. Penampilan itu memang sebagai bentuk rindu para musisi tersebut.
Di hari ini pun, banyak media massa yang akan memutarkan sederet lagu legendaris Didi Kempot. Seperti yang dibagikan oleh Yan Velilla, pendengar radio dapat mendengarkan tribut spesial setahun wafatnya sang maestro di "Goyang Pagi" TA Radio dari jam 07.30-10.00 WIB.
Ada pula nanti konser mengenang setahun kepergian Didi Kempot yang dihelat secara virtual, ditayangkan di channel YouTube Kompas TV pukul 20.00-22.00 WIB.
Anda juga bisa mengenang sosok pelantun "Sewu Kutho" itu melalui tayangan "Sobat Ambyar" yang hadir di Netflix. Pun dengan memutar playlist spesial Didi Kempot di berbagai layanan musik digital.
Mengutip dari Spotify, ada pun lima lagu teratas Didi Kempot yang paling sering diputar hingga saat ini. "Cidro" meraih lebih dari 11 juta pemutaran, disusul oleh "Layang Kangen" dan "Sewu Kutho" dengan masing-masing lebih dari 7 dan 6 juta pemutaran. Lalu ada juga "Pamer Bojo" dan "Tatu" yang meraih lebih dari 3 juta pemutaran.
Sementara itu, Dionisius Prasetyo alias Didi Kempot meninggal dunia pada Selasa (5/5) pagi. Dikabarkan Didi kempot meninggal dunia pada pukul 07.45 WIB.
Baca juga: Artikel - Mencari Bintang Film Titanic jadi duta promosi Labuhan Bajo
Kabar meninggalnya pelantun "Pamer Bojo" itu diketahui pertama kali dari pesan yang beredar.
Didi Kempot meninggal dunia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo, Jawa Tengah. Semasa hidupnya, Didi Kempot dikenal dengan lagu-lagu bertemakan patah hati.
Baca juga: Ini lima film komedi Korea yang tak boleh dilewatkan
Kepergian penyanyi yang dijuluki The Godfather of Broken Heart itu pun masih dikenang. Sang istri, Yan Vellia, melalui unggahannya di Instagram membagikan beberapa kenangan dan rasa rindunya akan sang suami.
"05 Mei 2020 - 05 mei 2021 kata 'jangan' tidak bisa mencegah takdirmu ya Allah. Setahun kepergian mu .. Dengan namamu, masih banyak yang sayang kami, masih banyak yang mendukung men-support kami .. Dengan namamu pula banyak yang mengaku pendukungmu, tapi tidak mengenal kami. Tapi kami yakin papa melihat kami di surga .. Bahagialah di surga keabadianmu, pahlawan kami .. Doa kami selalu untukmu .. Kami merindumu selalu," tulis Yan Velilla pada Rabu, (5/5).
Para sad boys dan sad girls, julukan para pencinta karya-karya Didi, pun membanjiri unggahan tersebut. Banyak yang mengungkapkan rasa rindu dan mengirimkan doa untuk sang idola. "5 Mei 2020, sejak saat itu sudah tidak ada lagi konser-konser ambyar, cidro, tembang-tembang Jawa lawas. Yang ada hanyalah karya-karyamu yang abadi di hati. Al-Fatihah," tulis salah satu penggemar, @retnopangast.
Banyak cara untuk mengenang sang legenda. Sebelumnya di malam Grand Final Indonesian Idol pada akhir April lalu, Krisdayanti, Judika, dan Melisa membawakan kembali lagu ikonis Didi Kempot berjudul "Banyu Langit" dengan sentuhan yang modern. Penampilan itu memang sebagai bentuk rindu para musisi tersebut.
Di hari ini pun, banyak media massa yang akan memutarkan sederet lagu legendaris Didi Kempot. Seperti yang dibagikan oleh Yan Velilla, pendengar radio dapat mendengarkan tribut spesial setahun wafatnya sang maestro di "Goyang Pagi" TA Radio dari jam 07.30-10.00 WIB.
Ada pula nanti konser mengenang setahun kepergian Didi Kempot yang dihelat secara virtual, ditayangkan di channel YouTube Kompas TV pukul 20.00-22.00 WIB.
Anda juga bisa mengenang sosok pelantun "Sewu Kutho" itu melalui tayangan "Sobat Ambyar" yang hadir di Netflix. Pun dengan memutar playlist spesial Didi Kempot di berbagai layanan musik digital.
Mengutip dari Spotify, ada pun lima lagu teratas Didi Kempot yang paling sering diputar hingga saat ini. "Cidro" meraih lebih dari 11 juta pemutaran, disusul oleh "Layang Kangen" dan "Sewu Kutho" dengan masing-masing lebih dari 7 dan 6 juta pemutaran. Lalu ada juga "Pamer Bojo" dan "Tatu" yang meraih lebih dari 3 juta pemutaran.
Sementara itu, Dionisius Prasetyo alias Didi Kempot meninggal dunia pada Selasa (5/5) pagi. Dikabarkan Didi kempot meninggal dunia pada pukul 07.45 WIB.
Baca juga: Artikel - Mencari Bintang Film Titanic jadi duta promosi Labuhan Bajo
Kabar meninggalnya pelantun "Pamer Bojo" itu diketahui pertama kali dari pesan yang beredar.
Didi Kempot meninggal dunia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo, Jawa Tengah. Semasa hidupnya, Didi Kempot dikenal dengan lagu-lagu bertemakan patah hati.
Baca juga: Ini lima film komedi Korea yang tak boleh dilewatkan