Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali membuka program Kampus Mengajar angkatan kedua.

“Kita semua patut berbangga, karena sebanyak 14.000 mahasiswa dari berbagai kampus telah menjawab panggilan melalui Kampus Mengajar angkatan satu. Mereka adalah anak-anak muda yang kontribusikan ilmu, kreativitas, dan energinya untuk membantu pembelajaran adik-adik kita di jenjang SD,” ujar Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, dalam taklimat media secara daring di Jakarta, Jumat, (11/6).

Dia menambahkan sejak 18 tahun terakhir, Indonesia berada pada peringkat bawah untuk nilai kemampuan literasi dan numerasi. Ke depan, tugas untuk meningkatkan kompetensi dan membangun karakter pelajar ke depan semakin menantang.

“Tidak mudah tetapi kita tidak boleh menyerah. harapan harus terus menyala untuk mengatasi tantangan yang dihadapi bangsa kita,” terang dia.

Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya mengundang mahasiswa untuk terlibat dalam Kampus Mengajar angkatan kedua, yang dirancang tidak hanya untuk membantu pelajaran SD, tetapi juga SMP.

“Kampus Mengajar angkatan kedua ini akan dilaksanakan bersamaan dengan dimulainya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. Saya berharap teman-teman mahasiswa peserta program ini bisa membantu memastikan PTM terbatas sesuai dengan panduan yang telah kami sediakan,” harap Nadiem.

Kemendikbudristek mencari mahasiswa yang tidak hanya berprestasi, tapi juga ada yang berkeinginan berkontribusi. Tidak hanya yang ingin berkembang, tetapi juga yang memiliki daya juang tinggi.

“Melalui program ini kalian akan melatih kepemimpinan, kematangan emosional, dan kepekaan sosial yang akan terus melekat pada diri kalian sebagai cendekiawan dan calon pemimpin masa depan,” jelas dia.

Ditjen Dikti Kemendikbudristek, Prof Nizam, mengatakan pada program Kampus Mengajar angkatan kedua itu, mahasiswa akan mengajar pada lebih dari 3.400 SD dan 3.375 SMP.

“Mahasiswa ini nantinya akan mendampingi para guru, mendampingi kepala sekolah melatih tentang penggunaan teknologi dan memperkuat literasi dan numerasi anak-anak kita dari Sabang sampai Merauke,” kata Nizam.

Baca juga: Mendikbud Nadiem : 58 daerah tidak ajukan formasi guru PPPK

Mahasiswa akan mendapatkan pengalaman dan pengayaan dari program itu. Selama mengikuti program tersebut, mahasiswa akan mendapatkan insentif dari pemerintah sekaligus juga akan mendapatkan SKS atas seluruh karya dan kinerja mahasiswa.

Baca juga: Program pendidikan Bangkit 2021 diluncurkan, siap tampung 3.000 orang

“Jangan lupa daftarkan melalui laman kampus Merdeka di laman Kemendikbudristek dan segera siapkan diri anda untuk mendapatkan pengalaman terbaik yang akan anda sekalian alami dalam program Kampus Mengajar,” imbuh Nizam.


Pewarta : Indriani
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024