Kupang (ANTARA) - Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Syaiful Hadi mengimbau masyarakat agar mewaspadai potensi gelombang tinggi yang diprakirakan mencapai hingga 4 meter di wilayah perairan Nusa Tenggara Timur.
"Gelombang tinggi 2,5 meter hingga 4,0 meter diprakirakan terjadi di sebagian perairan NTT pada 29 Juni-1 Juli 2021 mendatang sehingga perlu diwaspadai," katanya di Kupang, Senin, (28/6).
Gelombang tinggi terjadi di sebagian wilayah perairan NTT, yakni Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu Samudera Hindia selatan Pulau Sumba dan Sabu.
Perairan selatan Kupang dan Rote, serta Samudera Hindia selatan Kupang dan Rote, selain Selat Sape bagian selatan.
"Kondisi gelombang ini berisiko tinggi terhadap peyeberangan kapal terutama kapal ferry," Syaful Hadi.
Baca juga: BMKG: Empat daerah di NTT berstatus awas kekeringan meteorologis
Selain itu gelombang 1,25 meter-2,5 meter juga terjadi di Selar Sumba bagian timur, Selat Alor dan Pantar, Selat Ombai, dan perairan utara Kupang dan Rote yang beresiko tinggi terhadap perahu nelayan dan kapal tongkang.
Baca juga: BMKG : NTT mengalami hari tanpa hujan kategori sangat panjang
Ia menambahkan, pada wilayah perairan dengan potensi gelombang tinggi ini juga perlu diwaspadai kecepatan angin yang berkisar 8-28 knot.
"Gelombang tinggi 2,5 meter hingga 4,0 meter diprakirakan terjadi di sebagian perairan NTT pada 29 Juni-1 Juli 2021 mendatang sehingga perlu diwaspadai," katanya di Kupang, Senin, (28/6).
Gelombang tinggi terjadi di sebagian wilayah perairan NTT, yakni Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu Samudera Hindia selatan Pulau Sumba dan Sabu.
Perairan selatan Kupang dan Rote, serta Samudera Hindia selatan Kupang dan Rote, selain Selat Sape bagian selatan.
"Kondisi gelombang ini berisiko tinggi terhadap peyeberangan kapal terutama kapal ferry," Syaful Hadi.
Baca juga: BMKG: Empat daerah di NTT berstatus awas kekeringan meteorologis
Selain itu gelombang 1,25 meter-2,5 meter juga terjadi di Selar Sumba bagian timur, Selat Alor dan Pantar, Selat Ombai, dan perairan utara Kupang dan Rote yang beresiko tinggi terhadap perahu nelayan dan kapal tongkang.
Baca juga: BMKG : NTT mengalami hari tanpa hujan kategori sangat panjang
Ia menambahkan, pada wilayah perairan dengan potensi gelombang tinggi ini juga perlu diwaspadai kecepatan angin yang berkisar 8-28 knot.