Kupang (Antaranews NTT) - Perum Bulog Divisi Regional Nusa Tenggara Timur mendatangkan beras sebanyak 130.000 ton setiap tahun dari Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur untuk memenuhi kebutuhan lebih dari lima juta jiwa penduduk daerah ini.

"Dalam setahun kami mendatangkan sekitar 120.000 sampai 130.000 ton beras dari Jawa Timur dan NTB untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah provinsi berbasis kepulauan itu," kata Kepala Bulog Divre NTT Efdal MS kepada wartawan di Kupang, Senin.

Hal ini disampaikannya berkaitan dengan jumlah pasokan beras dari luar NTT yang masuk ke NTT per tahunnya, selain pasokan beras impor yang akan tiba di Kupang pada Februari mendatang.

Efdal menjelaskan bahwa 120.000 ton sampai 130.000 ton beras itu digunakan untuk kegiatan operasi pasar di seluruh wilayah NTT serta keadaan darurat seperti bencana alam dan sejenisnya.

"Beras pengadaan dari luar itu tidak langsung di sebarkan ke semua daerah, tetapi sekitar 20 atau 30 ton kami siapkan untuk kebutuhan tak terduga seperti bencana alam dan sejenisnya," ujarnya.

Ia berharap agar pada tahun 2018 ini hasil panen para petani di NTT bisa mencukupi sehingga tak perlu lagi mengharapkan pasokan beras dari luar NTT.

Sampai saat ini Efdal mengaku bahwa stok beras yang dimiliki Bulog Divre NTT masih sangat mencukupi, dan masih akan bertahan hingga empat bulan ke depan.

Apalagi, lanjutnya, akan ada 10.000 ton beras impor dari Vietnam yang akan tiba di Kupang pada 10 Februari 2018 untuk menambah stok beras yang dikuasai Bulog saat ini.

"Stok beras kita masih cukup aman, apalagi nanti awal bulan depan akan ada 10.000 ton beras dari Vietnam yang dijatahkan untuk NTT," demikian Efdal MS.

Pewarta : Kornelis Kaha
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024