Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur mencatat rasio desa berlistrik di provinsi berbasiskan kepulauan itu meningkat dari 95,56 persen menjadi 96,6 persen per Agustus 2021.

"Meningkatnya rasio desa berlistrik ini seiring dengan semakin bertambahnya desa-desa yang teraliri listrik PLN sejak memasuki 2021 ini," kata General Manager PT PLN (Persero) UIW NTT Agustinus Jatmiko di Kupang, Rabu, (18/8).

Agustinus Jatmiko mengatakan hal itu berkaitan dengan perkembangan rasio desa berlistrik di NTT hingga Agustus 2021.

Sebelumnya pihaknya mencatat pada April 2021, kondisi rasio desa berlistrik di NTT sebesar 95,56 persen jumlah desa yang belum teraliri listrik PLN tersisa 140 desa, dari total sekitar 3.000 desa di provinsi setempat.

Kondisi rasio ini, kata dia terus bergerak naik seiring dengan terealisasinya pembangunan jaringan listrik hingga penyalaan listrik di desa-desa.

Ia mencontohkan seperti penyalaan listrik untuk 16 desa selama Juli-Agustus yang tersebar di Kabupaten Kupang, Sumba Timur, Sumba Tengah, Flores Timur, dan Manggarai Barat.

Agustinus mengatakan pembangunan listrik desa akan terus dikerjakan di lapangan meskipun kondisi pandemi COVID-19 masih berlangsung hingga saat ini.

Ia mengakui salah satu tantangan terbesar yaitu kondisi geografis serta infrastruktur jalan yang sulit diakses pada desa-desa tertentu yang berada di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal).

"Namun ini menjadi motivasi tersendiri juga bagi insan PLN untuk hadir menjawab kerinduan masyarakat untuk menikmati listrik," katanya.

Baca juga: PLN NTT alirkan listrik dua dusun di perbatasan RI-Timor Leste

Baca juga: PLN tuntaskan pembangunan tiga menara perkuat kelistrikan di Pulau Timor
 

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024