Kupang (AntaraNews NTT) - Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Nusa Tenggara Timur Efdal Sulaiman mengatakan realisasi penyaluran bantuan sosial beras sejahtera (Rastra) bagi kelompok masyarakat penerima manfaat di provinsi ini baru mencapai 15,28 persen.
"Jumlah keseluruhan alokasi Bansos Rastra dalam tahun 2018 untuk NTT sebanyak 53.478 ton, namun penyalurannya dari Januari sampai sekarang baru 15,28 persen," kata Efdal Sulaiman saat dihubungi Antara di Kupang, Senin.
Ia menyebut, ada sejumlah kabupaten yang belum melakukan pengambilan dari gudang Bulog di Kupang seperti, Sumba Barat Daya, Sumba Barat, Sumba Tengah, Flores Timur, Lembata, Ende, Timor Tengah Selatan, Sabu Raijua, Rote Ndao.
Beberapa kabupaten di antaranya, lanjutnya, meminta agar penyaluran Bansos Rastra dilakukan untuk tiga bulan sekaligus seperti Flores Timur, Sumba Barat Daya, Sumba Barat, dan Sumba Tengah.
"Namun untuk beberapa bulan sekaligus ini daerah harus mengajukan surat kepada Dirjen Penanganan Fakir Miskin Kementerian Sosial karena masih dilakukan verifikasi 'by name by address' secara lengkap," katanya.
Efdal berharap, daerah yang belum melakukan pengambilan agar segera merealisasikannya sehingga bisa memenuhi kebutuhan masyarakat penerima manfaat.
Dengan begitu, katanya, para keluarga penerima manfaat bisa menambah persediaan beras di masing-masing keluarga, menyusul isu mahalnya harga beras di pasaran.
Ia mengatakan, penyaluran beras kelas medium melalui Bansos Rastra itu dibagikan secara gratis dengan kuota sebanyak 10 kilogram untuk setiap keluarga penerima manfaat.
"Beda dengan Rastra yang disalurkan tahun sebelumnya sebanyak 15 kilogram dengan harga Rp1.600 per kilogram untuk setiap keluarga penerima, namun kali ini gratis," katanya.
Ia mengatakan, Bulog terus melakukan penyaluran Bansos Rastra seiring peluncurannya di masing-masing daerah untuk menjaga kestabilan harga beras di pasaran seperti yang dilakukan hari ini (Senin, 26/2) di Kabupaten Kupang.
Efdal menambahkan, upaya menjaga kestabilan harga beras juga dilakukan melalui operasi pasar yang digelar Bulog secara rutin dengan harga Rp8.800 per kilogram untuk beras kelas medium.