Kupang (AntaraNews NTT) - Kabupaten Manggarai Barat di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur sudah saatnya memiliki Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk membendung dan menanggulangi bahaya narkoba di salah satu destinasi wisata andalan nasional tersebut.

"Pemerintahan Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch Dula sudah mengusulkan pembentukan BNNK tersebut ke BNN di Jakarta, dan mereka juga sudah melakukan konsultasi dengan BNNP NTT, tetapi yang memutuskan adalah BNN," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP NTT Yos Gadhi kepada Antara di Kupang, Jumat.

Yos mengatakan pemerintahan setempat merasa penting dengan kehadiran BNNP tersebut, karena Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat serta Taman Nasional Komodo (TNK) terus dikunjungi oleh para wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara.

"Kita tidak berburuk sangka terhadap derasnya arus kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo dan Komodo saat ini, tetapi kewaspadaan terhadap peredaran narkoba juga perlu menjadi perhatian," ujarnya.

Atas dasar itu, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat mengusulkan kepada BNN di Jakarta untuk segera membentuk BNNK Manggarai Barat, untuk mencegah peredaran narkoba di kota wisata itu.

"Semakin tingginya mobilitas kunjungan wisatawan maka berpotensi peredaran narkoba pasti ada, sehingga perlu diantisipasi secara dini dengan pembentukan BNNK guna memimalisasi peredaran narkoba," kata Yos.

Peredaran narkoba di Labuan Bajo, kata Yos, sudah ada dengan ditangkapnya pengguna maupun pengedar narkoba di daerah itu. Dalam operasi yang dilakukan BNNP NTT ditemukan adanya peredaran narkoba di kota wisata Labuan Bajo itu.

Ia mengatakan pemerintahan Kabupaten Manggarai Barat tampaknya sudah sangat siap jika rencana pembentukan BNNK di daerah itu terealisasi, karena lahan untuk pembangunan gedung kantor BNNK serta personelnya sudah disiapkan.

Pewarta : Benediktus Jahang
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024