Kupang (AntaraNews NTT) - Sebanyak 30.000 siswa SMA dan sederajat di Provinsi Nusa Tenggara Timur siap mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK) yang akan dilaksanakan pada 9-12 April 2018.
"Sekolah yang melaksanakan UNBK di NTT semuanya sudah siap. Kami juga sudah koordinasikan dengan penyedia jasa internet dan PLN untuk selalu siaga selama pelaksanaan UNBK berlangsung," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Nusa Tenggara Timur Aloysius Min ketika dihubungi Antara di Kupang, Minggu (8/4).
Alo mengatakan, para peserta UNBK sebanyak 30.000 siswa itu berasal dari 194 sekolah yang menyebar di 22 kabupaten/kota di wilayah provinsi berbasis kepulauan ini.
Dalam menyukseskan pelaksanaan UNBK, Dinas Pendidikan telah melakukan koordinasi dengan para pemangku kepentingan terutama penyedia jasa layanan internet, listrik dan sekolah.
"Kami sudah berkoordinasi dengan PLN dan Telkom karena dalam pelaksanaan UNBK SMK yang telah berlangsung pada tanggal 2-5 April lalu, persoalan jaringan internet dan penerangan listrik menjadi kendala," katanya.
Baca juga: Lipsus - UNBK, listrik dan jaringan internet
Ia mengatakan koordinasi tersebut agar tidak ada pemadaman listrik secara mendadak di 194 SMA yang sedang menggelar UNBK, serta tidak ada ganggungan jaringan internet.
Pemerintah NTT kata dia, meminta Telkom agar jaringan internet harus bagus sehingga pelaksanaan UNBK berjalan lancar agar tidak ada penundaan waktu pelaksanaan ujian.
Selain pelaksanaan UNBK, kata Aloysius Min, ada tercatat sekitar 337 SMA di NTT yang akan melaksanakan ujian nasional berbasis kertas dan pensisl (UNBKP) dengan jumlah siswa sebanyak 30.000 orang.
Dengan demikian, katanya, jumlah siswa SMA di NTT yang mengikuti UNBK maupun UNBKP tahun 2018 sebanyak 60.000 orang siswa yang tersebar di 571 sekolah di NTT.
"Untuk soal ujian bagi yang mengikuti UNBKP sudah dalam kondisi siap dan telah didistribusikan ke semua sekolah di NTT," demikian Aloysius Min.
"Sekolah yang melaksanakan UNBK di NTT semuanya sudah siap. Kami juga sudah koordinasikan dengan penyedia jasa internet dan PLN untuk selalu siaga selama pelaksanaan UNBK berlangsung," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Nusa Tenggara Timur Aloysius Min ketika dihubungi Antara di Kupang, Minggu (8/4).
Alo mengatakan, para peserta UNBK sebanyak 30.000 siswa itu berasal dari 194 sekolah yang menyebar di 22 kabupaten/kota di wilayah provinsi berbasis kepulauan ini.
Dalam menyukseskan pelaksanaan UNBK, Dinas Pendidikan telah melakukan koordinasi dengan para pemangku kepentingan terutama penyedia jasa layanan internet, listrik dan sekolah.
"Kami sudah berkoordinasi dengan PLN dan Telkom karena dalam pelaksanaan UNBK SMK yang telah berlangsung pada tanggal 2-5 April lalu, persoalan jaringan internet dan penerangan listrik menjadi kendala," katanya.
Baca juga: Lipsus - UNBK, listrik dan jaringan internet
Ia mengatakan koordinasi tersebut agar tidak ada pemadaman listrik secara mendadak di 194 SMA yang sedang menggelar UNBK, serta tidak ada ganggungan jaringan internet.
Pemerintah NTT kata dia, meminta Telkom agar jaringan internet harus bagus sehingga pelaksanaan UNBK berjalan lancar agar tidak ada penundaan waktu pelaksanaan ujian.
Selain pelaksanaan UNBK, kata Aloysius Min, ada tercatat sekitar 337 SMA di NTT yang akan melaksanakan ujian nasional berbasis kertas dan pensisl (UNBKP) dengan jumlah siswa sebanyak 30.000 orang.
Dengan demikian, katanya, jumlah siswa SMA di NTT yang mengikuti UNBK maupun UNBKP tahun 2018 sebanyak 60.000 orang siswa yang tersebar di 571 sekolah di NTT.
"Untuk soal ujian bagi yang mengikuti UNBKP sudah dalam kondisi siap dan telah didistribusikan ke semua sekolah di NTT," demikian Aloysius Min.