Kupang (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menetapkan Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur sebagai daerah percontohan pengembangan usaha pertanian terintegrasi (Simantri) guna meningkatkan pendapatan petani di daerah itu.
"Kementerian Pertanian menjadikan Desa Baumata, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang sebagai daerah percontohan pengembangan usaha pertanian terintegrasi dengan sektor peternakan maupun dalam pengembangan usaha pertanian lainnya agar pendapatan petani meningkat," kata Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dalam sambutannya pada kegiatan panen perdana tanaman jagung melalui program Tanam Jagung Panen Sapi (TJSP) di Desa Baumata, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, Minggu, (17/10).
Ia mengatakan, lahan pertanian seluas 150 haktar di Desa Baumata itu harus dioptimalkan sehingga memberikan manfaat secara ekonomi bagi petani di Kabupaten Kupang itu.
Menurut dia, apabila usaha pertanian berkembangan dengan cepat maka mampu mendongkrak pendapatan ekonomi petani.
Kementerian Pertanian kata Syahrul Yasin Limpo pada tahap pertama memanfaatkan lahan seluas 20 haktare sebagai kawasan percontohan pertanian terintegrasi sehingga apabila berhasil dapat diaplikasi ke daerah lain di NTT dalam mengembangkan sektor pertanian.
Dia menambahkan dalam kawasan seluas 20 hakter itu dikembangkan tanaman jagung serta usaha peternakan sapi dan pengembangan usaha unggas seperti ayam, bebek.
Dikatakannya, kementerian pertanian memberikan pelatihan bagi para petani di Desa Baumata tentang bagaimana mengolah lahan pertanian yang lebih maksimal didukung dengan pengembangan usaha sektor peternakan.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (ketiga dari kanan) mencicipi jagung hasil usaha petani di Desa Baumata, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timjur, Minggu (17/10). (ANTARA FOTO/ Benny Jahang)
Selain itu kata dia, Kementerian Pertanian menyiapkan alat-alat mesin pertanian untuk petani di Baumata guna mendukung usaha pertanian pada lahan seluas 20 haktare itu.
Ia juga mengatakan, Pemerintah juga segera menyiapkan embung, serta membangun saluran irigasi dan sumur bor yang baik dalam kawasan itu sehingga usaha pertanian yang dikembangkan kelompok petani di desa Baumata bisa berkembang dengan pesat.
"Pemerintah tidak ingin lahan produktif ini hanya bisa ditanam hanya satu kali. Kami ingin para petani di Baumata bisa menanam jagung dua bahkan tiga kali setahun," tegasnya.
Mentan menyatakan optimis ekonomi petani di Kabupaten Kupang bisa berkembang pesat apabila usaha pertanian dimanfaatkan secara maksimal oleh para petani.
Baca juga: Presiden minta pengolahan porang ditangani serius
Baca juga: Mentan minta hitung kerusakan lahan pertanian di NTT
"Kementerian Pertanian menjadikan Desa Baumata, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang sebagai daerah percontohan pengembangan usaha pertanian terintegrasi dengan sektor peternakan maupun dalam pengembangan usaha pertanian lainnya agar pendapatan petani meningkat," kata Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dalam sambutannya pada kegiatan panen perdana tanaman jagung melalui program Tanam Jagung Panen Sapi (TJSP) di Desa Baumata, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, Minggu, (17/10).
Ia mengatakan, lahan pertanian seluas 150 haktar di Desa Baumata itu harus dioptimalkan sehingga memberikan manfaat secara ekonomi bagi petani di Kabupaten Kupang itu.
Menurut dia, apabila usaha pertanian berkembangan dengan cepat maka mampu mendongkrak pendapatan ekonomi petani.
Kementerian Pertanian kata Syahrul Yasin Limpo pada tahap pertama memanfaatkan lahan seluas 20 haktare sebagai kawasan percontohan pertanian terintegrasi sehingga apabila berhasil dapat diaplikasi ke daerah lain di NTT dalam mengembangkan sektor pertanian.
Dia menambahkan dalam kawasan seluas 20 hakter itu dikembangkan tanaman jagung serta usaha peternakan sapi dan pengembangan usaha unggas seperti ayam, bebek.
Dikatakannya, kementerian pertanian memberikan pelatihan bagi para petani di Desa Baumata tentang bagaimana mengolah lahan pertanian yang lebih maksimal didukung dengan pengembangan usaha sektor peternakan.
Selain itu kata dia, Kementerian Pertanian menyiapkan alat-alat mesin pertanian untuk petani di Baumata guna mendukung usaha pertanian pada lahan seluas 20 haktare itu.
Ia juga mengatakan, Pemerintah juga segera menyiapkan embung, serta membangun saluran irigasi dan sumur bor yang baik dalam kawasan itu sehingga usaha pertanian yang dikembangkan kelompok petani di desa Baumata bisa berkembang dengan pesat.
"Pemerintah tidak ingin lahan produktif ini hanya bisa ditanam hanya satu kali. Kami ingin para petani di Baumata bisa menanam jagung dua bahkan tiga kali setahun," tegasnya.
Mentan menyatakan optimis ekonomi petani di Kabupaten Kupang bisa berkembang pesat apabila usaha pertanian dimanfaatkan secara maksimal oleh para petani.
Baca juga: Presiden minta pengolahan porang ditangani serius
Baca juga: Mentan minta hitung kerusakan lahan pertanian di NTT