Kupang (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menargetkan program pendidikan kecakapan wirausaha (PKW) mampu menghasilkan 1.000 wirausaha baru bidang tenun di Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Kami menyiapkan pelatihan untuk 1.000 orang untuk mendukung anak-anak muda yang tidak bersekolah agar bisa dilatih berwirausaha memproduksi kain tenun," kata Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti kepada wartawan di Kupang, NTT, Minggu, usai mengikuti acara bertema "Peresmian Pembukaan Program PKW Tekun Tenun Indonesia".
Ia menjelaskan Kemendikbudristek telah menjalankan sejumlah program pengembangan wirausaha baru seperti pada 2020 lalu dengan menyasar masyarakat yang tersebar di lima destinasi wisata Tanah Air.
Selanjutnya pada 2021 ini, kata dia, Kemendikbudristek mendukung pengembangan wirausaha baru di NTT yang memiliki potensi luar biasa dalam menghasilkan karya tenun.
"Potensi ini sayang kalau tidak dikembangkan, sehingga Kemendikbudristek membantu untuk memastikan potensi-potensi di daerah ini terus berkembang," katanya.
Lebih lanjut, Suharti mengatakan kehadiran program PKW tenun ini juga sebagai upaya untuk menjaga regenerasi penenun di NTT terus berjalan.
Ia berharap dengan program ini akan lebih banyak generasi muda di NTT yang tertarik menjalankan usaha menenun sebagai upaya bersama dalam menumbuhkan perekonomian di daerah setempat.
"Jadi, mulai dari 1.000 orang ini dan saya yakin selanjutnya juga akan bertambah lagi," katanya.
Suharti menambahkan program PKW ini dihadirkan melalui sinergi bersama Dewan Kerajinan Nasonal (Dekranas) dan Dekranas Daerah NTT yang akan berlangsung selama tiga bulan.
Turut hadir dalam acara tersebut istri Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang menjabat Ketua Umum Dekranas Wury Ma'ruf Amin beserta jajaran pengurus Dekranas yang merupakan para istri pejabat tinggi negara di antaranya Tri Tito Karnavian, Nanny Hadi Tjahyanto, Endang Budi Karya, Franka Nadiem Makarim, dan Ketua Dekranasda NTT Julie S Laiskodat.
Baca juga: Ketua Umum Dekranas: Potensi tenun NTT harus dimaksimalkan
Baca juga: Ketua Umum Dekranas mengharapkan PKW ciptakan wirausaha baru tenun di NTT
"Kami menyiapkan pelatihan untuk 1.000 orang untuk mendukung anak-anak muda yang tidak bersekolah agar bisa dilatih berwirausaha memproduksi kain tenun," kata Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti kepada wartawan di Kupang, NTT, Minggu, usai mengikuti acara bertema "Peresmian Pembukaan Program PKW Tekun Tenun Indonesia".
Ia menjelaskan Kemendikbudristek telah menjalankan sejumlah program pengembangan wirausaha baru seperti pada 2020 lalu dengan menyasar masyarakat yang tersebar di lima destinasi wisata Tanah Air.
Selanjutnya pada 2021 ini, kata dia, Kemendikbudristek mendukung pengembangan wirausaha baru di NTT yang memiliki potensi luar biasa dalam menghasilkan karya tenun.
"Potensi ini sayang kalau tidak dikembangkan, sehingga Kemendikbudristek membantu untuk memastikan potensi-potensi di daerah ini terus berkembang," katanya.
Lebih lanjut, Suharti mengatakan kehadiran program PKW tenun ini juga sebagai upaya untuk menjaga regenerasi penenun di NTT terus berjalan.
Ia berharap dengan program ini akan lebih banyak generasi muda di NTT yang tertarik menjalankan usaha menenun sebagai upaya bersama dalam menumbuhkan perekonomian di daerah setempat.
"Jadi, mulai dari 1.000 orang ini dan saya yakin selanjutnya juga akan bertambah lagi," katanya.
Suharti menambahkan program PKW ini dihadirkan melalui sinergi bersama Dewan Kerajinan Nasonal (Dekranas) dan Dekranas Daerah NTT yang akan berlangsung selama tiga bulan.
Turut hadir dalam acara tersebut istri Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang menjabat Ketua Umum Dekranas Wury Ma'ruf Amin beserta jajaran pengurus Dekranas yang merupakan para istri pejabat tinggi negara di antaranya Tri Tito Karnavian, Nanny Hadi Tjahyanto, Endang Budi Karya, Franka Nadiem Makarim, dan Ketua Dekranasda NTT Julie S Laiskodat.
Baca juga: Ketua Umum Dekranas: Potensi tenun NTT harus dimaksimalkan
Baca juga: Ketua Umum Dekranas mengharapkan PKW ciptakan wirausaha baru tenun di NTT