Kupang (AntaraNews NTT) - Konjen Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Bali, Gou Haodong, mengutarakan keinginannya agar pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur segera membentuk kerja sama provinsi kembar dengan Zhejiang, salah satu provinsi di Tiongkok.
"Keinginan ini sudah disampaikan langsung Konjen Gou Haodong saat bertemu Gubernur NTT Frans Lebu Raya di Kupang, Selasa (24/4)," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu kepada Antara di Kupang, Rabu (25/4).
Gou Haodong yang belum sebulan menjabat sebagai Konjen Tiongkok di Denpasar, Bali dengan wilayah kerja mencakup Provinsi Bali, NTB, dan NTT itu, bersilahturahmi dengan Gubernur NTT Frans Lebu Raya di Kupang, Selasa (24/4).
Marius yang ikut dalam pertemuan itu mengemukakan, Konjen Tiongkok mengutarakan tekad mereka untuk melanjutkan kerja sama mereka dengan NTT yang selama ini perlahan-lahan sudah mulai dirintis.
Konjen Gou Haodong meminta supaya dibentuk kerja sama provinsi kembar antara NTT dengan Zhejiang, seperti yang dilakukan Provinsi Bali dengan Provinsi Hainan.
Baca juga: Gubernur NTT Pimpim Delegasi Bisnis ke Tiongkok
. Salah satu sudut kota di Provinsi Fujian, Tiongkok (ANTARA Foto/Laurensius Molan)
Kerja sama provinsi kembar itu, kata Marius, agar kedua provinsi bisa melakukan kerja sama di berbagai sektor pembangunan, seperti pariwisata dan investasi.
Konjen, kata Marius, menjelaskan bahwa penduduk di Provinsi Zhejiang mencapai 60 juta orang dengan pendapatan per kapita mencapai 10.000 dolar AS dan banyak sekali pengusaha-pengusaha kaya.
Para pengusaha di Zhejiang, lanjutnya, sangat ingin berinvestasi di Indonesia sehingga Konjen mendorong agar mereka juga masuk untuk berinvestasi di NTT.
"Karena Konjen melihat NTT banyak sekali potensinya, dari pariwisata, kelautan dan perikanan, garam, pertanian, peternakan dan sebagainya untuk diinvestasikan," katanya.
Konjen Tiongkok menyampaikan bahwa negaranya memiliki cukup banyak investor yang bisa membangun apa saja di NTT asalkan ada kerja sama yang dijalin.
Ia mengatakan, pemerintah provinsi akan menindaklanjuti kerja sama provinsi kembar (sister province) sebagaimana yang diinginkan Konjen Gou Haodong, sebagai pintu masuk untuk membuka kerja sama yang lebih luas dengan negeri Tirai Bambu itu.
Baca juga: Kunjungan ke China Penuhi Undangan
. Salah satu sudut kota di Provinsi Fujian, Tiongkok (ANTARA Foto/Laurensius Molan)
"Keinginan ini sudah disampaikan langsung Konjen Gou Haodong saat bertemu Gubernur NTT Frans Lebu Raya di Kupang, Selasa (24/4)," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu kepada Antara di Kupang, Rabu (25/4).
Gou Haodong yang belum sebulan menjabat sebagai Konjen Tiongkok di Denpasar, Bali dengan wilayah kerja mencakup Provinsi Bali, NTB, dan NTT itu, bersilahturahmi dengan Gubernur NTT Frans Lebu Raya di Kupang, Selasa (24/4).
Marius yang ikut dalam pertemuan itu mengemukakan, Konjen Tiongkok mengutarakan tekad mereka untuk melanjutkan kerja sama mereka dengan NTT yang selama ini perlahan-lahan sudah mulai dirintis.
Konjen Gou Haodong meminta supaya dibentuk kerja sama provinsi kembar antara NTT dengan Zhejiang, seperti yang dilakukan Provinsi Bali dengan Provinsi Hainan.
Baca juga: Gubernur NTT Pimpim Delegasi Bisnis ke Tiongkok
Kerja sama provinsi kembar itu, kata Marius, agar kedua provinsi bisa melakukan kerja sama di berbagai sektor pembangunan, seperti pariwisata dan investasi.
Konjen, kata Marius, menjelaskan bahwa penduduk di Provinsi Zhejiang mencapai 60 juta orang dengan pendapatan per kapita mencapai 10.000 dolar AS dan banyak sekali pengusaha-pengusaha kaya.
Para pengusaha di Zhejiang, lanjutnya, sangat ingin berinvestasi di Indonesia sehingga Konjen mendorong agar mereka juga masuk untuk berinvestasi di NTT.
"Karena Konjen melihat NTT banyak sekali potensinya, dari pariwisata, kelautan dan perikanan, garam, pertanian, peternakan dan sebagainya untuk diinvestasikan," katanya.
Konjen Tiongkok menyampaikan bahwa negaranya memiliki cukup banyak investor yang bisa membangun apa saja di NTT asalkan ada kerja sama yang dijalin.
Ia mengatakan, pemerintah provinsi akan menindaklanjuti kerja sama provinsi kembar (sister province) sebagaimana yang diinginkan Konjen Gou Haodong, sebagai pintu masuk untuk membuka kerja sama yang lebih luas dengan negeri Tirai Bambu itu.
Baca juga: Kunjungan ke China Penuhi Undangan