Kupang (AntaraNews NTT) - PT PLN Persero Wilayah Nusa Tenggara Timur telah menyediakan sebanyak 14 Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) di Pulau Flores dan Pulau Timor, masing-masing memiliki tujuh lokasi.
"Belasan titik SPLU ini merupakan sarana pengisian untuk kendaraan listrik baik motor maupun mobil" kata General Manager PT PLN Persero Wilayah NTT Christyono di Kupang, Sabtu (28/4).
Ia menjelaskan, SPLU disediakan bagi transportasi berbasis energi listrik meskipun sering juga dimanfaatkan para pedagang kaki lima untuk kebutuhannya, dengan harga listrik sebesar Rp1.352 per kWh (kilowatt-jam).
Semua SPLU disediakan di jalur jalan utama Pulau Flores dan Timor sehingga memudahkan masyarakat yang akan mengisi (charging) energi listriknya.
Menurutnya, kondisi ideal mobil listrik membutuhkan waktu 8 jam untuk pengisian baterai mobil, sedangkan motor listrik membutuhkan 3 jam. "Khususnya di NTT yang baru digunakan itu kendaraan motor listrik," katanya.
Christyono pun menjelaskan pengakuan pemanfaatan SPLU untuk mobil baru dicoba seorang wisatawan asal Belanda, Weiber Wakker, yang mengendarai mobil listrik melintasi Pulau Flores hingga Pulau Timor.
Baca juga: PLN lakukan pemeliharaan jaringan di Kota Kupang
. Sejumlah petugas dari PT PLN (Persero) Area Kupang, sedang memperbaiki jaringan listrik di Kota Kupang, dan sekitarnya, Rabu (25/4). (ANTARA Foto/Kornelis Kaha)
Mobil yang dikendarai Weiber Wakker, lanjutnya, berjenis Volkswagen Golf Variant merupakan mobil listrik yang baru pertama kali dikendarai di NTT dan menggunakan layanan SPLU yang tersedia.
Mesin mobil yang sebelumnya menggunakan bahan bakar minyak ini telah diubah bertenaga listrik 36 kWh. "Dengan jarak tempuh sekitar 200 km Weiber mengaku hanya mengeluarkan biaya Rp48.672," katanya.
Menurutnya, biaya ini masih jauh lebih hemat dibandingkan menggunakan bahan bakar minyak jenis bensin yang dibutuhkan sebanyak 18,18 liter untuk jarak tempuh yang sama sejauh 200 km. Dengan harga bensin Rp 6.550 per liter maka total biaya sebanyak Rp119.091.
"Weiber sekarang berada di Kupang dan akan meneruskan perjalanan ke Atambua, ia mengaku pemanfaatan SPLU membuatnya jauh lebih menghemat biaya perjalanan, yang dihitung sebesar Rp70.419 atau mencapai 59 persen," katanya.
Christyono menambahkan, layanan SPLU yang tersedia diharapkan ke depannya dapat menjawab kebutuhan masyarakat yang mulai beralih menggunakan kendaraan listrik.
"Karena banyak masyarakat yang sudah mulai beralih ke kendaraan listrik lebih hemat biaya operasional, pemeliharaan, percepatan dan jangkauan juga baik, dan lebih utama ramah lingkungan," katanya.
Baca juga: PLN NTT Pastikan Pasokan Listrik Aman
. Petugas dari PT PLN (Persero) Area Kupang, sedang mempersiapkan peralatan guna memperbaiki jaringan listrik di wilayah Kota Kupang dan sekitar, Rabu (25/4). (ANTARA Foto/Kornelis Kaha)
"Belasan titik SPLU ini merupakan sarana pengisian untuk kendaraan listrik baik motor maupun mobil" kata General Manager PT PLN Persero Wilayah NTT Christyono di Kupang, Sabtu (28/4).
Ia menjelaskan, SPLU disediakan bagi transportasi berbasis energi listrik meskipun sering juga dimanfaatkan para pedagang kaki lima untuk kebutuhannya, dengan harga listrik sebesar Rp1.352 per kWh (kilowatt-jam).
Semua SPLU disediakan di jalur jalan utama Pulau Flores dan Timor sehingga memudahkan masyarakat yang akan mengisi (charging) energi listriknya.
Menurutnya, kondisi ideal mobil listrik membutuhkan waktu 8 jam untuk pengisian baterai mobil, sedangkan motor listrik membutuhkan 3 jam. "Khususnya di NTT yang baru digunakan itu kendaraan motor listrik," katanya.
Christyono pun menjelaskan pengakuan pemanfaatan SPLU untuk mobil baru dicoba seorang wisatawan asal Belanda, Weiber Wakker, yang mengendarai mobil listrik melintasi Pulau Flores hingga Pulau Timor.
Baca juga: PLN lakukan pemeliharaan jaringan di Kota Kupang
Mesin mobil yang sebelumnya menggunakan bahan bakar minyak ini telah diubah bertenaga listrik 36 kWh. "Dengan jarak tempuh sekitar 200 km Weiber mengaku hanya mengeluarkan biaya Rp48.672," katanya.
Menurutnya, biaya ini masih jauh lebih hemat dibandingkan menggunakan bahan bakar minyak jenis bensin yang dibutuhkan sebanyak 18,18 liter untuk jarak tempuh yang sama sejauh 200 km. Dengan harga bensin Rp 6.550 per liter maka total biaya sebanyak Rp119.091.
"Weiber sekarang berada di Kupang dan akan meneruskan perjalanan ke Atambua, ia mengaku pemanfaatan SPLU membuatnya jauh lebih menghemat biaya perjalanan, yang dihitung sebesar Rp70.419 atau mencapai 59 persen," katanya.
Christyono menambahkan, layanan SPLU yang tersedia diharapkan ke depannya dapat menjawab kebutuhan masyarakat yang mulai beralih menggunakan kendaraan listrik.
"Karena banyak masyarakat yang sudah mulai beralih ke kendaraan listrik lebih hemat biaya operasional, pemeliharaan, percepatan dan jangkauan juga baik, dan lebih utama ramah lingkungan," katanya.
Baca juga: PLN NTT Pastikan Pasokan Listrik Aman